Marketnews.id Buat bisnis pakan ternak dan turunannya, sepanjang tahun lalu, sudah berjalan dengan normal meski belum seperti sebelum pendemi. Meskipun begitu bisnis ini sudah sepenuhnya hampir pulih tercermin dari mampunya perusahaan meraih laba bersih.
PT Charoen Pokhhand Indonesia Tbk (CPIN) sepanjang tahun 2021 lalu mampu meraih laba bersih sebesar Rp 3,62 triliun. Laba ini dibandingkan tahun 2020 mengalami penurunan sekitar 5,7 persen lantaran besar nya beban pokok penjualan yang naik hingga Rp7 triliun.
Sepanjang 2021, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) mencatatkan laba bersih senilai Rp3,62 triliun atau mengalami penurunan 5,7% dibanding setahun sebelumnya, yakni Rp3,84 triliun. Padahal, penjualan tahun lalu tercatat melonjak 21,6 persen (year-on-year).
Berdasarkan laporan keuangan CPIN yang dipublikasikan di Jakarta, Selasa 12 April 2022, total penjualan bersih 2021 mencapai Rp51,7 triliun atau jauh lebih tinggi dibanding 2020 yang sebesar Rp42,52 triliun.
Namun untuk Tahun Buku 2021, jumlah beban pokok penjualan tercatat meningkat menjadi Rp43,56 triliun dari Rp34,26 triliun di 2020. Sehingga, laba bruto tahun lalu menjadi senilai Rp8,14 triliun atau lebih rendah dibanding setahun sebelumnya, Rp8,25 triliun.
Adapun jumlah laba usaha CPIN 2021 tercatat Rp4,93 triliun atau lebih rendah dibanding 2020 yang mencapai Rp5,14 triliun. Sedangkan, laba sebelum pajak pada tahun lalu tercatat Rp4,63 triliun atau menurun dibanding setahun sebelumnya, Rp4,77 triliun.
Dengan adanya jumlah beban pajak penghasilan (neto) untuk Tahun Buku 2021, maka laba tahun berjalan yang dibukukan CPIN menjadi Rp3,62 triliun. Sedangkan besaran laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga sebesar Rp3,62 triliun. Pada 2020, laba bersih CPIN mencapai Rp3,84 triliun.
Per 31 Desember 2021, total liabilitas CPIN tercatat melonjak menjadi Rp10,3 triliun dari Rp7,81 triliun pada 31 Desember 2020. Sedangkan total ekuitas hingga akhir 2021 tercatat Rp25,15 triliun atau meningkat dibanding posisi per akhir Desember 2020 yang senilai Rp23,35 triliun.