MarketNews.id Bergerak naiknya Indeks saham sepanjang akhir pekan pada 29 Januari- 1Pebruari 2024 tidak lepas mulai derasnya aliran dana asing masuk pasar keuangan domestik diantaranya masuk pasar saham senilai Rp 2,46 Triliun dari Rp8, 51 Triliun uang yang masuk hingga 1 Pebruari 2024.
Selama sepekan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), rata-rata nilai transaksi harian mengalami penurunan 8,06 persen menjadi Rp10,49 triliun dari Rp11,41 triliun per hari pada pekan sebelumnya.
Berdasarkan data perdagangan yang dikutip Minggu 4 Pebruari 2024 penurunan kinerja transaksi selama sepekan terakhir juga terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian yang merosot 1,13 persen menjadi 1.114.490 kali dari 1.127.246 kali per hari pada pekan sebelumnya.
Namun demikian, rata-rata volume transaksi harian selama sepekan terakhir mencapai 17,23 persen menjadi 17,23 miliar saham atau melonjak 10,73 persen dibandingkan sepekan sebelumnya, yakni 15,56 miliar saham per hari.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada penutupan perdagangan akhir pekan ini berada di level 7.238 atau melonjak 1,42 persen dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan sebelumnya yang berada di posisi 7.137.
Dengan posisi IHSG berada di level 7.238 tersebut, maka nilai kapitalisasi pasar pada penutupan perdagangan akhir pekan ini menjadi Rp11.460,02 triliun atau meningkat 1,01 persen dibandingkan akhir pekan sebelumnya sebesar Rp11.345,77 triliun.
Di pasar saham, investor asing bergerak cepat dengan terus melakukan transaksi beli bersih (net buy) di seluruh pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 1-2 Februari 2024, atau awal bulan pelaksanaan pilpres.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing mencatatkan net buy saham sebesar Rp 886,1 miliar pada Kamis 1 Pebruari 2024.
Net buy terbesar di pasar reguler saat itu terjadi pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencapai Rp 543,6 miliar. Selain BBCA, asing juga masuk ke saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dengan net buy sebesar Rp 198,8 miliar.
Kemudian, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan net buy Rp 131 miliar dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 103,5 miliar.
Sebaliknya, transaksi jual bersih (net sell) terbanyak oleh investor asing melanda saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT MD Pictures Tbk (FILM), dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC). Namun, nilainya tidak signifikan. Net sell saham KLBF sebesar Rp 31,6 miliar, FILM Rp 28,5 miliar, dan MEDC Rp 21,5 miliar.
Lebih lanjut pada Jumat 2 Pebruari 2024, investor asing kembali mencetak net buy, bahkan dengan nilai yang makin besar senilai Rp 1,46 triliun. Alhasil, total net buy saham oleh asing di Bursa Efek Indonesia sepanjang tahun berjalan ini menembus Rp 10 triliun, tepatnya Rp 10,6 triliun, dari sebelumnya Rp 9,2 triliun.
Net buy terbesar di pasar reguler pada Jumat 2 Pebruari dialami saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencapai Rp 461,4 miliar. Lalu, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp 238,6 miliar.
Sebaliknya, net sell terbanyak oleh investor asing menyasar saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Tetapi, nilainya tergolong kecil. Net sell saham ANTM sebesar Rp 16,7 miliar, MDKA Rp 16,1 miliar, dan ITMG Rp 14,5 miliar.