MarketNews.id Dalam sepekan terakhir, aliran modal asing masuk pasar domestik mencapai Rp8, 51 Triliun. Dimana Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp5, 51 Triliun, Saham sebesar Rp 2,46 Triliun dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) senilai Rp540 Miliar.
“Nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp 8,51 triliun, yang terdiri atas beli neto SBN Rp 5,51 triliun, beli neto saham Rp 2,46 triliun, dan beli neto SRBI Rp 0,54 triliun,” ungkap Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan tertulis, yang dikutip pada Minggu 4 Pebruari 2024.
Secara kumulatif, dari 1 Januari hingga 1 Februari 2024, transaksi yang terjadi adalah nonresiden beli neto SBN Rp 490 miliar, beli neto saham Rp 8,75 triliun, dan beli neto SRBI Rp 21,46 triliun.
Sementara itu, BI mencatat imbal hasil (yield) surat utang Amerika Serikat atau US Treasury Note bertenor 10 tahun turun ke level 3,941 persen per Kamis 1 Pebruari 2024 Nilai premi risiko investasi (credit default swap/CDS) Indonesia 5 tahun stabil di angka 75,15 basis poin pada Kamis 1 Pebruari 2024 dibandingkan posisi pada Jumat 26 Januari 2024 sebesar 75,12 basis poin.
Sedangkan yield SBN Indonesia bertenor 10 tahun turun ke 6,52 persen pada Jumat 2 Pebruari 2024. Data kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) BI menunjukkan posisi nilai tukar rupiah sebesar Rp 15.688 per dolar AS pada Jumat 2 Pebruari 2024.
Seperti diketahui, tak lama lagi bakal digelar pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres). Sesuai jadwal Komisi Pemilihan Umum (KPU), pemungutan suara dalam Pemilu 2024 tersebut akan berlangsung pada Rabu, 14 Februari 2024.
Bercermin dari Pemilu yang berlangsung sebelumnya, pesta demokrasi lima tahun sekali ini, mendatangkan investasi asing yang deras pada hampir semua instrumen investasi yang ditawarkan pasar Keuangan Indonesia. Bagaimana Pemilu kali ini. Indikasi sepertinya sudah mulai tampak, semoga saja aliran dana asing semakin deras masuk pasar keuangan Indonesia.