MarketNews.id Bisnis tambang khususnya emas belakangan ini dari sisi harga jual relatif stabil dan cenderung menguat. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) telah merilis kinerja usaha kuartal III 2023 khususnya produksi emas yang dihasilkan alami peningkatan. Secara kumulatif terjadi peningkatan produksi hingga mencapai 16.437oz. Jumlah ini tentunya akan bertambah hingga Desember 2023 mendatang.
Seperti diketahui, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) telah menyelesaikan proyek peningkatan kapasitas produksi pabrik emas kedua di Palu pada 2023. Adapun volume produksi pada semester I-2023 mencapai 7.611 oz atau telah melampaui tahun 2022 yang sebanyak 5.415 oz.
Selanjutnya, pada kuartal III-2023, Bumi Minerals memproduksi emas sebesar 8.826 oz, lebih tinggi dibandingkan semester I-2023. Alhasil, volume produksi kumulatif selama periode Januari-September 2023 mencapai 16,437 oz.
“Bumi Minerals memproses sekitar 2.400 ton bijih per hari pada kuartal III-2023, jauh lebih tinggi dibandingkan semester I-2023 yang sebanyak 1.000 ton per hari,” tulis analis BRI Danareksa Sekuritas, Hasan Barakwan dalam risetnya.
Menurut dia, manajemen Bumi Minerals berharap kapasitas pabrik emas kedua meningkat lagi pada 2024 menjadi 3.000-4.000 ton/hari.
Selain itu, emiten berkode saham BRMS tersebut menemukan tambahan sumber daya dan cadangan mineral di Blok 1 (Poboya), Palu, Sulawesi Tengah. Tambahan sumber daya berasal dari prospek River Reef, prospek Hill Reef 1, dan prospek baru di Watuputih yang terletak di sebelah barat River Reef.
Penemuan itu menambah jumlah sumber daya mineral PT Citra Palu Minerals (CPM), anak usaha BRMS, sebesar 50 persen menjadi 42,7 juta ton dari sebelumnya 28,4 juta ton, dengan kadar emas rata-rata 2,6 g/t. Jumlah cadangan mineral yang dikelola CPM juga meningkat 38 persen menjadi 31,5 juta ton dari 22,8 juta ton, dengan kadar emas rata-rata 2,4 g/t.
Tahun ini, BRMS menargetkan total volume produksi mencapai 35 ribu oz, melonjak 40 persen dari target produksi 2023 yang sebesar 20-25 ribu oz. “Kami memperkirakan peningkatan produksi dan membaiknya harga emas, yang saat ini US$ 2.037 dibandingkan rata-rata tahun 2023 sebesar US$ 1.943, bakal mendongkrak laba BRMS,” sebut Hasan.
BRMS saat ini diperdagangkan pada EV/resources sebesar US$ 118 per oz, dengan potensi pertumbuhan laba yang kuat dari peningkatan produksi dan kenaikan harga emas, serta merupakan salah satu pilihan terbatas dari proksi emas di indeks harga saham gabungan (IHSG).
Bertambahnya produksi emas dan naiknya harga emas, tentunya jadi ladang tambahan pendapatan buat BRMS di 2024 ini.