Marketnews.id Tidak mudah memang bila ingin melakukan perubahan. Termasuk perubahan jenis usaha yang sebelumnya belum pernah dikuasai bahkan menjadi penyebab usaha lama ditinggalkan.
PT Indika Energy Tbk (INDY) perusahaan publik yang bergerak dalam produksi batubara dan turunannya, justru akan merubah jenis usaha menjadi produsen panel Surya dan Kendaraan Listrik.
Manajemen PT INDY yakin transformasi usaha ini akan dapat dilalui meskipun akan melalui proses panjang dan telah disiapkan dari sekarang.
PT Indika Energi Tbk. (INDY) memulai proyek pemanfaatan Panel surya untuk mendukung penurunan emisi karbon. Perusahaan juga berencana untuk terlibat dalam ekosistem electric vehicle (EV) atau Kendaraan Listrik.
Direktur Utama Indika Energy Arsjad Rasjid mengatakan, perusahaan telah berkomitmen mendukung energi bersih dengan menjalin joint venture dengan social impact fund dari Amerika Serikat dengan mengumpulkan pendanaan sekitar US$500 juta.
Pendanaan itu untuk memulai tahapan pemanfaatan energi panel surya. Kata dia, energi bersih akan lebih dulu dilakukan oleh perusahaan. Terlebih rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) PLN 2021–2030 sudah lebih mengandalkan energi hijau.
“Selama ini kan menjadi pertanyaan, kami diminta untuk transisi energi ke energi terbarukan, tapi di sisi lain opportunity-nya belum ada. Sekarang ini sudah mulai clear bahwa akan ada satu proses perubahan yang ada,” katanya saat webinar INDY Fest 2021, Selasa, 19 Oktober 2021.
Selain itu, energi bersih juga akan berpengaruh pada proses ekspor produk ke Eropa. Pasalnya, produk yang dihasilkan dari energi tidak bersih akan dikenai tarif lebih tinggi.
Sebab itu, transisi energi menjadi peluang dalam konteks energi terbarukan. Indika juga akan terlibat dalam natural base dengan melakukan konservasi 130.000 hektare hutan demi kontribusi kepada oksigen dunia. Di sisi lain, Indika juga akan terlibat dalam kendaraan listrik.
“Strategi kami boleh dikatakan 180 derajat berubah. Tapi proses ini tidak bisa seketika, tapi kami harus menyiapkan pondasi sambil mengubah bisnis. Kami harus merubah mindset-nya, karena ujung-ujungnya human capital ini, manusianya harus siap juga,” tuturnya.