Home / Korporasi / BUMN / PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Masih Terlilit Utang USD12,96 Miliar Dan Rugi Rp 898,96 Juta. GIAA Masih Lakukan Restrukturisasi Selaras Proses PKPU

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Masih Terlilit Utang USD12,96 Miliar Dan Rugi Rp 898,96 Juta. GIAA Masih Lakukan Restrukturisasi Selaras Proses PKPU

Marketnews.id Manajemen PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) bersama Kementerian BUMN, masih melakukan diskusi yang berkaitan dengan rencana restrukturisasi utang perusahaan selaras dengan proses PKPU yang sedang berjalan. Selain itu, manajemen terus membahas upaya mendorong percepatan pemulihan kinerja GIAA.

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) membantah kabar yang menyebutkan bahwa perseroan akan menempuh opsi pailit. Manajemen GIAA menegaskan sejauh ini proses restrukturisasi utang masih berlanjut dan negosiasi dengan para kreditor tetap berjalan.


Berdasarkan keterbukaan informasi GIAA yang dipublikasi di Jakarta, Selasa, 19 Oktober 2021 malam, manajemen Garuda memastikan bahwa sejauh ini pihaknya tengah melakukan langkah-langkah strategis dalam upaya mengakselerasi pemulihan kinerja, dengan fokus utama pada perbaikan fundamental perseroan.


Perbaikan fundamental akan dilakukan GIAA melalui penguatan berbasis performa finansial maupun fokus pada model bisnis jangka panjang, seperti menjalankan program restrukturisasi.

“Upaya tersebut turut kami intensifkan melalui berbagai upaya langkah penunjang perbaikan kinerja, khususnya dari aspek operasional penerbangan,” sebut manajemen GIAA.


Sehingga, sampai saat ini belum ada informasi secara resmi yang diterima GIAA sehubungan kabar yang menyebutkan perseroan akan mengambil opsi pailit terkait penyelesaian masalah utang.

Seperti diketahui, per 30 Juni 2021 jumlah liabilitas GIAA mencapai USD12,96 miliar dan perseroan juga mencatatkan rugi bersih Rp898,66 juta.


Keterangan resmi GIAA menyebutkan, saat ini perseroan dan Kementerian BUMN masih melakukan diskusi yang berkaitan dengan rencana restrukturisasi utang selaras dengan proses PKPU yang sedang berjalan, serta membahas upaya mendorong percepatan pemulihan kinerja GIAA.


“Proses restrukturisasi keuangan, di dalamnya meliputi restrukturisasi utang yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh beberapa konsultan pendamping. Sampai dengan saat ini, prosesnya masih terus berlanjut dan merupakan fokus utama perseroan,” demikian disampaikan GIAA.


Selain itu, manajemen perseroan juga mengatakan, sejauh ini proses negosiasi dan komunikasi dengan para kreditor tetap berjalan secara berkesinambungan untuk mencapai penyelesaian terbaik dan restrukturisasi yang optimal guna dapat memperbaiki kinerja keuangan dan operasional.


“Kami optimistis dengan sinyal positif outlook industri penerbangan nasional di tengah situasi pandemi yang mulai terkendali, serta dibukanya sektor pariwisata unggulan Indonesia. Ini menjadi momentum penting dalam langkah-langkah perbaikan kinerja yang saat ini hingga ke depannya akan terus kami optimalkan secara bertahap,” kata manajemen GIAA.

Check Also

BEI Pertanyakan Alasan DEWA Tetapkan Harga Private Placement Rp65 Per Saham

MarketNews.id-Bursa Efek Indonesia (BEI), menelisik penetapan harga pelaksanaan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *