Marketnews.id Pasar modal Indonesia dalam beberapa waktu ini terus menunjukkan geliat. Disaat sektor usaha lain masih berkonsolidasi setelah terpapar pendemi, pasar modal justru lebih cepat bereaksi dan menyesuaikan diri dalam pendemi. Pasar modal dapat disebut salah satu bidang usaha yang menjadi pilihan disaat pendemi.
Terus bergerak nya bisnis dilingkungan pasar modal, tentunya berdampak pula buat perusahaan sekuritas yang selama ini.mendukung bergerak majunya pasar modal secara signifikan. Perusahaan sekuritas sebagai bagian dari bisnis di pasar modal tentunya juga harus berbenah dan menyesuaikan diri dengan perkembangan. BJB Sekuritas sebagai perusahaan efek daerah (PED) yang pertama. Perusahaan efek ini oleh pemilik nya Bank BJB ditambah modalnya sebesar Rp 7,5 miliar.
Guna memperkuat bisnis di bidang perantara pedagang efek dan penjamin emisi efek, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) melakukan penyetoran modal kepada PT BJB Sekuritas Jawa Barat sebesar Rp7,5 miliar.
Transaksi penambahan modal tersebut disampaikan dalam keterbukaan informasi BJBR yang dipublikasikan Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (2/3) malam. Penyetoran modal dilakukan BJBR pada 26 Februari 2021 yang mengacu pada Surat Otoritas Jasa Keuangan perihal Persetujuan Rencana Penyertaan Modal kepada BJB Sekuritas Jawa Barat.
BJBR melakukan penyertaan modal kepada anak perusahaannya tersebut sebesar Rp7,5 miliar yang merupakan bagian dari modal disetor BJB Sekuritas sebesar Rp9,5 miliar. Maka, saat ini kepemilikan BJBR di BJB Sekuritas adalah senilai Rp7,5 miliar atau sebesar 78,95 persen dari jumlah modal disetor BJB Sekuritas.
“Dengan telah dilaksanakannya penyertaan modal pada BJB Sekuritas Jawa Barat, maka telah menjadikan BJBR sebagai pemegang saham pengendali (PSP) pada BJB Sekuritas, dengan kepemilikan saham sebesar 78,95 persen,” demikian disebutkan Direktur Komersial dan UKM BJBR, Nancy Adystyasari dalam keterangan resmi perseroan yang disampaikan kepada OJK.
Sebagaimana diketahui, saat ini BJB Sekuritas Jawa Barat merupakan Perusahaan Efek Daerah (PED) daerah yang pertama. Keberadaan PED ini akan melengkapi bisnis BJBR di sektor pemasaran efek, setelah sebelumnya bank BJB ditunjuk menjadi administrator Rekening Dana Nasabah (RDN) PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.