Marketnews.id Fenomena pemilik utama perusahaan membeli sendiri sahamnya di pasar sekunder merupakan hal wajar dan tidak dilarang. Apalagi bila pemilik perusahaan merasa harga saham nya masih terlalu rendah. Sementara pemilik perusahaan yakin betul kinerja perusahaan nya akan terus membaik dan menghasilkan keuntungan signifikan.
Prakash Lohia, pemilik Indorama Holding BV menambah kepemilikan sahamnya di PT Indo-Rama Synthetics Tbk dengan membeli saham perusahaan sebanyak 32,66 juta lembar dengan nilai Rp 101 miliar.
Marketnews.id Indorama Holding B.V menambah kepemilikan saham di emiten tekstil PT Indo-Rama Synthetics Tbk. setelah melakukan memborong 32,66 juta lembar saham.
Mengutip keterbukaan informasi perseroan di laman resmi Bursa Efek Indonesia, (3/3/2021), emiten berkode INDR itu mengumumkan transaksi pembelian 32,66 juta saham perseroan oleh Indorama Holding B.V dilakukan pada Kamis (25/2/2021) lalu.
Harga pembelian saham mencapai Rp3.090 per lembar. Alhasil, transaksi pembelian saham oleh Indorama Holding B.V mencapai Rp101 miliar.
Presiden Direktur Indo-Rama Synthetics V S Baldwa menyebutkan dalam surat keterbukaan, tujuan dari pembelian saham ini adalah investasi jangka panjang.
Dengan demikian, persentase saham Indorama Holding di Indo-Rama Synthetics kini menjadi 56,6 persen dengan total saham mencapai 370,46 juta.
Berdasarkan catatan, pada awal Februari 2021 Indorama Holding juga telah membeli saham di INDR senilai Rp87,44 miliar dengan harga per saham Rp2.800 dengan tujuan yang sama.
Indo-Rama Synthetics merupakan perusahaan afiliasi Sri Prakash Lohia yang bergerak di bisnis petrokimia. Dia berada di urutan kelima dari daftar 50 orang Indonesia yang masuk jajaran orang terkaya 2020 versi Forbes.
Lohia merupakan pendiri Indorama Corporation. Forbes menaksir kekayaan yang dimilikinya mencapai US$6,4 miliar per 2 Maret 2021.
Pada perdagangan Rabu (3/2/2021) sesi I berdasarkan RTI, saham INDR naik 20,25 persen atau 820 poin menuju Rp4.820.