Marketnews.id Program Pemerintah untuk membangun satu juta rumah terus dipacu agar mencapai target. Bank Tabungan Negara (BTN) sebagai bank spesialis pemberi pinjaman kepada pengembang maupun konsumen perumahan tentunya berharap konsumen memanfaatkan bank sebagai sumber pembiayaan.
Seperti diketahui BTN meraih pinjaman subordinasi senilai Rp3 triliun dari PT Sarana Multigriya Finansial (Persero). Pinjaman itu diperoleh untuk mendukung peningkatan kontribusi emiten berkode saham BBTN itu dalam Program Satu Juta Rumah.
Direktur Utama Sarana Multigriya Finansial (SMF) Ananta Wiyogo mengatakan, pinjaman subordinasi tersebut, berjangka waktu pinjaman 5 tahun, dengan suku bunga fixed selama jangka waktu pinjaman. Pinjaman ini bertujuan untuk meningkatkan permodalan BTN sehingga dapat terus menjalankan perannya sebagai kontributor utama dalam Kredit Pemilikan Rumah bagi MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah).
Kerja sama dalam hal pinjaman subordinasi telah tertuang di Rencana Bisnis Bank (RBB) Bank BTN di tahun 2019 dan merupakan pinjaman subordinasi kedua setelah yang pertama disalurkan pada tahun 2016 senilai Rp 3 triliun yang akan jatuh tempo di tahun 2021. Secara total, pinjaman subordinasi yang telah disalurkan SMF kepada BBTN telah mencapai Rp6 triliun.
“Kami berharap pinjaman ini dapat memperkuat pemodalan Bank BTN, sehingga dapat meningkatkan kontribusinya di Program Satu Juta Rumah, yang dicanangkan oleh Pemerintah. Hal ini sejalan dengan visi SMF dalam mendukung ketersediaan rumah yang layak dan terjangkau bagi setiap keluarga Indonesia,” ujar Ananta di Jakarta, Jumat (27/12).
Sementara itu, Direktur Bank BTN Nixon Napitupulu mengatakan, pihaknya ditunjuk pemerintah menyediakan rumah bagi kaum milenial di Indonesia. Dengan adanya dana pinjaman tersebut, lanjut Pahala, akan mendukung upaya perseroan menghadirkan rumah bagi generasi muda tersebut.
“Selain akan meningkatkan posisi CAR (Capital Adequacy Ratio) kami, pinjaman subordinasi ini juga akan menjadi amunisi untuk menyalurkan kredit di tahun depan dalam rangka menyediakan rumah bagi para milenial,” ujar Nixon.
Adapun, pada 2020, BBTN membidik rasio kecukupan modal perseroan berada di level 17 persen -19 persen.