Home / Corporate Action / BPS : Inflasi April Capai 0,95 Persen Dengan Pertumbuhan Ekonomi 5,05 Persen Di kuartal Indonesia 2022

BPS : Inflasi April Capai 0,95 Persen Dengan Pertumbuhan Ekonomi 5,05 Persen Di kuartal Indonesia 2022

Marketnews.id keberhasilan penanganan Pendemi, termasuk didalam nya keberhasilan vaksinasi. Melahirkan optimisme dunia usaha untuk bangkit. Pemulihan konsumsi,  investasi dan ekspor menjadi penopang pertumbuhan, sementara melonjaknya harga komoditas global seperti batubara, minyak sawit dan nikel juga berkontribusi pada rekor surplus perdagangan yang tinggi bagi Indonesia.

Pertumbuhan Ekonomi nasional pada periode triwulan I 2022 tumbuh sebesar 5,01 persen jika dibandingkan dengan periode triwulan I 2021 (year on year/ yoy). Namun jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yaitu triwulan IV 2021 (QtoQ) mengalami kontraksi 0,96 persen.


Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono, menjelaskan menurut lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi itu ditopang oleh pertumbuhan industri pengolahan. Sektor ini memberikan andil sebesar 1,06 persen dan sektor perdagangan berkontribusi sebesar 0,75 persen.


Kemudian sektor transportasi dan pergudangan memberikan kontribusi terhadap total pertumbuhan ekonomi triwulan I 2022 sebesar 0,57 persen. Sedangkan sektor konstruksi memberikan andil 0,49 persen.


“Mesin – mesin pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2022 sudah menunjukkan perannya. Mesin-mesin ini sudah mulai kembali pada fase sebelum pandemi yang melanda di kita,” ungkap Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Senin 9 Mei 2022.


Secara rinci, Margo menjelaskan untuk sektor industri tercatat mengalami pertumbuhan 5,07 persen. Disusul oleh sektor perdagangan sebesar 5,71 persen, sektor pertanian 1,16 persen. Selanjutnya sektor pertambangan tumbuh 3,82 persen dan sektor konstruksi sebesar 4,83 persen.


“Jadi pertumbuhan ekonomi kita itu 65,74 persennya berasal dari kontribusi sektor industri, sektor perdagangan, sektor pertanian, sektor pertambangan dan dan sektor konstruksi,” lanjutnya.


Lebih lanjut pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2022 jika dilihat berdasarkan nilai PDB atas dasar harga berlaku ( ADHB ) sebesar Rp4.513 triliun. Sedangkan nilai PDB atas dasar harga konstan ( ADHK ) senilai Rp2.819 triliun.

Sementara itu, pada bulan April 2022 terjadi inflasi sebesar 0,95 persen. Dengan perkembangan tersebut maka tingkat inflasi tahun kalender (year to date / ytd) sebesar 2,15 persen dan untuk inflasi tahunan sama sebesar 3,47 persen (year on year / yoy).


Menurut Margo Yuwono pada April 2022  dilihat dari track record ke belakang, inflasi ini menjadi yang tertinggi sejak Januari 2017. Saat itu terjadi inflasi sebesar 0,97 persen secara month to month.


“Inflasi secara year on year sebesar 3,47 persen, kalau ditarik ke belakang inflasi ini tertinggi sejak Agustus 2019, saat itu terjadi inflasi tahunannya sebesar 3,49 persen,” ujar Margo.


Apabila dilihat dari kelompok pengeluaran, inflasi pada April 2022 dipicu oleh dua kelompok yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau yang memberikan andil inflasi sebesar 0,46 persen. Kelompok pengeluaran ini mengalami inflasi sebesar 1,76 persen.


Untuk komoditas dari kelompok makanan, minuman dan tembakau penyumbang inflasi terbesar adalah minyak goreng dengan andilnya sebesar 0,19 persen. Selanjutnya daging ayam ras memberikan kontribusi terhadap inflasi pada kelompok tersebut sebesar 0,09 persen dan ikan segar andilnya 0,04 persen.


“Untuk kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau, tiga komoditas ini yang memberikan andil besar pada inflasi di bulan April 2022,” lanjutnya.


Lebih lanjut, Margo mengatakan inflasi pada periode itu juga disebab oleh kelompok pengeluaran transportasi yang memberikan kontribusi sebesar 0,29 persen.

Kelompok ini mengalami inflasi sebesar 2,42 persen. Tarif angkutan udara juga berikan andil terhadap inflasi dibulan April 2022 sebesar 0,08 persen.


“Kalau dilihat komponennya lebih disebabkan oleh kenaikan harga bensin atau pertamax dimana tanggal 1 April 2022 yang lalu disesuaikan harganya oleh pemerintah menjadi Rp12.500 persen dengan memberikan andil 0,15 persen kepada kelompok ini,” pungkasnya.

Check Also

Laba Bersih Bank Jabar Anjlok 23 Persen Jadi Rp1,369 Triliun Di 2024

MarketNews.id-Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR) atau Bank Jabar membukukan pertumbuhan kredit yang …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *