MarketNews.id-Semen Indonesia (SMGR), mengalami penyusutan pendapatan sedalam 5,07 persen secara tahunan menjadi Rp26,294 triliun pada akhir September 2024.
Pemicunya, penjualan semen kepada pihak ketiga merosot 7,1 persen secara tahunan menjadi Rp19,663 triliun. Senasib, penjualan terak kepada pihak ketiga turun 19,7 persen secara tahunan menjadi Rp1,941 triliun.
Tapi penjualan semen kepada pihak berelasi naik 13,7 persen secara tahunan menjadi Rp1,678 triliun. Senada, penjualan beton jadi dan siap pakai kepada pihak ketiga tumbuh 1,75 persen secara tahunan menjadi Rp1,277 triliun.
Demikian juga dengan penjualan lain lain kepada pihak ketiga naik 48,3 persen secara tahunan menjadi Rp859,02 miliar.
Sayangnya, beban pokok pendapatan bengkak 0,28 persen secara tahunan menjadi Rp20,278 triliun pada akhir September 2024. Dampaknya, laba kotor terpangkas 19,1 persen secara tahunan menjadi Rp6,016 triliun.
Bahkan laba sebelum pajak penghasilan amblas 58,05 persen secara tahunan menjadi Rp1,065 triliun.
Akhirnya, Direktur Utama SMGR, Donny Arsal melaporkan laba bersih Rp719,72 miliar sepanjang 9 bulan 2024. Hasil itu anjlok 58,02 persen dibanding periode sama tahun lalu yang mencapai Rp1,713 triliun.
Akibatnya, laba per saham turun ke level Rp107 per lembar pada akhir September 2024. Sedangkan akhir September 2023 berada di level Rp254 per helai.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan kuartal III 2024 tanpa audit SMGR yang diunggah pada laman BEI dikutip, Jumat 1 Nopember 2024.
Patut dicermati, jumlah kewajiban berkurang 9,4 persen dibanding akhir tahun 2023 menjadi Rp28,707 triliun pada akhir kuartal III 2024.
Pada sisi lain, total ekuitas menyusut 3,9 persen dibanding akhir tahun 2023 menjadi Rp78,667 triliun pada akhir September 2024.
Abdul Segara