MarketNews.id-Bursa Efek Indonesia (BEI), menghentikan sementara perdagangan saham Mandala Multifinance (MFIN) di seluruh pasar sejak sesi I Perdagangan Efek tanggal 31 Oktober 02024, hingga pengumuman Bursa lebih lanjut.
“Bursa meminta kepada seluruh pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh MFIN,” tulis manajemen BEI, Kamis 31 Oktober 2024.
Kebijakan BEI itu berdasarkan surat OJK yang menyataan keputusan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) MFIN tanggal 14 Oktober 2024 terkait persetujuan pembagian Saham Bonus yang berasal dari kapitalisasi saldo laba Perseroan per tanggal 31 Desember 2023 tidak dapat dilaksanakan.
Regulator pasar modal menilai MFIN melanggar ketentuan Pasal 8 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 27/POJK.04/2020 tentang Saham Bonus.
Adapun bunyi beleid itu: OJK Jumlah saham yang dibagikan untuk Saham Bonus yang merupakan Dividen Saham ditentukan berdasarkan hal sebagai berikut:
Dalam hal harga pasar saham pada penutupan perdagangan 1 (hari sebelum RUPS di bawah nilai nominal saham, jumlah saham yang dibagikan ditentukan berdasarkan harga saham paling rendah pada nilai nominal saham; atau
Dalam hal harga pasar saham sama atau lebih tinggi dari nilai nominal saham, jumlah saham yang dibagikan ditentukan berdasarkan harga pasar saham pada penutupan perdagangan 1 hari sebelum RUPS.
Sebelumnya, MFIN berencana membagikan saham bonus senilai Rp117,5 miliar kepada para pemegang saham yang direncaanakan pada 14 November 2024.
Adapun rasio pembagian yang diusulkan adalah 1:1, artinya setiap pemegang satu lembar saham akan mendapatkan tambahan satu lembar saham bonus.
“Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya penyesuaian modal disetor perusahaan sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” tulis Sekretaris Perusahaan MFI, Mahrus dalam keterangan tertulis, Kamis (05/9/2024).
Dijelaskan, sumber alokasi saham bonus berasal dari saldo laba perusahaan yang tercatat mencapai Rp3,29 triliun pada 31 Desember 2024.
“Direksi akan mengusulkan pembagian saham bonus yang berasal dari kapitalisasi saldo laba sebesar Rp117,5 miliar,” kata Mahrus.
Ditambahkan, aksi korporasi ini diharapkan dapat memperkuat struktur modalnya serta memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham, seiring dengan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.
Abdul Segara