MarketNews.id Memasuki tahun 2024 yang tinggal menghitung hari , manajemen PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) optimistik kinerja Bank milik Pemerintah ini akan semakin tangguh di 2024 mendatang.
Tekad manajemen diantaranya adalah membukukan pertumbuhan berkualitas guna menghasilkan return yang optimal buat pemegang saham dalam jangka panjang.
Selain itu, saat ini BBNI berupaya untuk memberikan layanan nasabah lebih personal lewat teknologi. Seperti diketahui BBNI saat ini tengah mengerjakan Super Apps untuk melayani nasabah perorangan agar semakin mudah dalam bertransaksi, investasi dan layanan nasabah lainnya.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) optimis kinerjanya di tahun 2024 akan semakin positif. Sejak berdiri tahun 1946, tercatat BBNI terus tumbuh dan memberikan kontribusi pada ekonomi nasional yang ditandai dengan milestone dan prestasi yang tercatat dalam sejarah.
Direktur Utama BBNI, Royke Tumilaar mengatakan, melihat momentum pertumbuhan ekonomi yang positif hingga periode akhir tahun ini, pihaknya optimis bisnis perseroan dapat terus tumbuh sesuai target perseroan sampai dengan akhir tahun 2023, dan semakin tangguh di tahun 2024.
“Ke depannya BNI akan semakin tangguh. Kami akan terus berkomitmen untuk membukukan pertumbuhan berkualitas guna menghasilkan return yang optimal bagi para pemegang saham dalam jangka panjang.
Dengan berbagai strategi penguatan fundamental kinerja, perseroan juga mendorong Return on Equity (ROE) dapat naik ke tingkat yang lebih positif,” ujar Royke dalam keterangan resminya, Sabtu 23 Desember 2023.
Royke menjelaskan, kinerja perseroan yang sustain telah menghasilkan peningkatan market cap tertinggi sejak 2020 dari Rp71 triliun menjadi Rp199 triliun pada tahun 2023 dengan pertumbuhan rata-rata mencapai 71,8 persen.
Selain itu, di tengah gejolak kondisi ekonomi global tahun ini, BBNI tetap mampu membukukan kinerja kuartal ketiga tahun 2023 ditandai dengan laba bersih tumbuh 15,1 persen secara tahunan mencapai Rp15,8 triliun.
Lalu, pertumbuhan kredit mencapai 7,8 persen secara tahunan menjadi Rp671,4 triliun yang didorong oleh ekspansi di segmen korporasi blue chip baik swasta dan BUMN , kredit konsumer, dan bisnis anak perusahaan.
Kualitas aset juga terus membaik, terlihat dari penurunan rasio NPL per September 2023 yang berada di level 2,3 persen membaik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 3 persen. Kemudian rasio LAR membaik dari 19,3 persen pada September 2022 ke 14,4 persen di September 2023.
Selain mendorong pertumbuhan kredit yang lebih prudent dan sustain, BBNI juga bertransformasi menjadi bank transaksional dengan memperkuat platform digital dan ekosistem transaksi.
BBNI saat ini tengah mengembangkan Super Apps untuk melayani nasabah perorangan agar semakin mudah dalam bertransaksi, investasi, pembayaran tagihan, dan lifestyle.
“Kemudian, kami terus juga meningkatkan solusi digital yang solid untuk nasabah perusahaan (business banking) yang terintegrasi, efisien, aman, dan cepat,” pungkas Royke.