Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / BEI Dan EY Indonesia Gelar IPO Masterclass 2023, Siapkan Calon Emiten Berkualitas

BEI Dan EY Indonesia Gelar IPO Masterclass 2023, Siapkan Calon Emiten Berkualitas

MarketNews.id Dibanding dengan negara lain, Indonesia termasuk negara paling cepat pertumbuhan jumlah perusahaan publiknya. Hingga awal Desember 2023, sudah 79 emiten baru yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Jumlah emiten baru ini merupakan jumlah terbanyak sepanjang BEI berdiri dan pasar modal Indonesia kembali diaktifkan 46 tahun lalu. Besarnya potensi perusahaan yang akan memanfaatkan pasar modal sebagai sumber pendanaan ini menggerakkan pelaku pasar modal membuka kelas khusus buat calon emiten untuk mengerti lebih jauh proses IPO dan paham tata kelola bila sudah menjadi perusahaan publik.

EY Indonesia bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) menyelenggarakan IPO Masterclass sebagai wadah bagi perusahaan-perusahaan yang tertarik untuk mengetahui lebih jauh mengenai proses Initial Public Offering (IPO).

Diselenggarakan selama dua hari, pada tanggal 6-7 Desember 2023 di Jakarta, sesi kedua ini dihadiri oleh 40 peserta dari berbagai perusahaan Indonesia yang memilih opsi strategis untuk mendanai pertumbuhan, serta mengakses deep pool of capital.

Karena banyaknya masukan dan permintaan, IPO Masterclass kali ini kembali diadakan setelah terselenggaranya sesi pertama pada bulan Mei 2023.

Selain Partner EY Indonesia, narasumber dari institusi terkemuka yang terlibat dalam IPO, termasuk Bursa Efek Indonesia (BEI), bank investasi, dan konsultan hukum juga bergabung dalam sesi ini untuk berbagi sudut pandang mendalam tentang pengalaman mereka.

Jongki Widjaja, EY Indonesia Assurance Partner and Indonesia IPO Leader, menjelaskan dengan pengalaman luas yang kami miliki dalam membantu perusahaan tumbuh, mempersiapkan, dan beradaptasi dengan kehidupan sebagai perusahaan publik, EY berada pada posisi yang tepat untuk membimbing dan membantu bisnis melalui proses mereka menuju IPO.

“Meskipun IPO dapat dianggap sebagai tonggak penting dalam sebuah perusahaan, pemimpin bisnis sebaiknya tidak menganggap IPO sebagai transaksi keuangan satu kali saja,” ujarnya dalam rilis Sabtu 9 Desember 2023.

Sebaliknya, hal ini harus dilihat sebagai sebuah perjalanan transformasi yang kompleks dari perusahaan swasta menjadi perusahaan publik.

Meskipun pasar IPO global mengalami penurunan akibat gejolak geopolitik yang terus berlanjut, kenaikan suku bunga, dan inflasi yang berkepanjangan, pasar IPO Indonesia nyatanya masih menarik, Hal ini terlihat dari kinerja pasar yang luar biasa tahun ini, ketika sebagian besar pasar lainnya mengalami penurunan.

Menurut laporan triwulanan yang diterbitkan oleh EY Global, sejak awal 2023, negara-negara berkembang seperti Indonesia, Malaysia, dan India telah menyaksikan masuknya banyak pemain baru ke dalam lanskap IPO yang aktif. Indonesia menyumbang USD 3,5 miliar atau 3 persen dari total pendapatan global pada kuartal ketiga tahun 2023 (Sumber: EY Global IPO Trends Q3 2023).

“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada EY Indonesia yang telah berkolaborasi secara konsisten dengan kami untuk memberikan edukasi dan melakukan persiapan bagi perusahaan dalam memanfaatkan IPO sebagai sumber pendanaan alternatif.

Kami sangat mengapresiasi upaya dan dedikasi EY untuk turut serta mengembangkan pasar modal Indonesia bersama Bursa Efek Indonesia, ” kata Irvan Susandy, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa.

Menutup forum, EY Indonesia menyampaikan rasa terima kasih dan dukungannya atas keberhasilan BEI dalam meningkatkan kesadaran IPO bagi perusahaan melalui berbagai program.

Check Also

Akuntan Ragukan Kelangsungan Usaha BATA, Lantaran Utang Yang Menumpuk

MarketNews.id- Akuntan Publik penelaah laporan keuangan semester I 2024 Sepatu Bata (BATA) mengungkapkan, keraguan kelangsungan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *