MarketNews.id Harga saham yang terbentuk pada perusahaan publik di bursa, tidak selalu mencerminkan harga ideal saham tersebut berdasarkan kinerja atau fundamental perusahaan. Apalagi bila jumlah saham yang dicatatkan dan diperdagangkan hanya sebagian kecil dari jumlah saham keseluruhan.
PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) emiten produsen alat kesehatan ini, berencana membeli kembali saham yang telah beredar sebanyak-banyaknya 3,698 persen dengan anggaran sebesar Rp 50 miliar. Pembelian kembali ini dimulai 18 September hingga 17 Desember 2023.
Manajemen PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) bersiap mengeksekusi aksi buyback saham. IRRA menyiapkan anggaran Rp50 miliar untuk buyback 3,698 persen dari jumlah saham.
“Tindakan korporasi ini akan dilakukan dalam jangka waktu paling lama 3 bulan setelah tanggal penyampaian keterbukaan informasi ini,” terang manajemen IRRA seperti dikutip dari dokumen keterbukaan informasi kepada BEI yang dirilis Jumat 15 September 2023.
Adapun periode pembelian kembali saham terhitung 18 September 2023 sampai dengan 17 Desember 2023. “Pembelian saham ini menggunakan dana idle Perseroan, sehingga tidak akan mempengaruhi
pendapatan dan pembiayaan Perseroan,” kata manajemen IRRA.
Perseroan mengatakan, laba per saham (EPS) setelah buyback dilaksanakan adalah sebesar Rp8. Buyback akan dilakukan pada harga yang lebih rendah atau sama dengan harga pada hari sebelumnya.
IRRA mengakui dengan adanya pelaksanaan pembelian kembali saham akan menyebabkan perubahan pada jumlah yang beredar. Namun perubahan tersebut tidak signifikan terhadap performa laba per saham
Perseroan.
Manajemen IRRA mengklaim dengan tetap menjaga cashflow Perseroan, maka kemampuan Perseroan untuk mencapai target tahun 2023 akan tetap terjaga. Ditambah dengan image Perseroan yang akan terbantu
dengan stabilnya harga saham, akan melancarkan Perseroan mencapai tujuan bisnisnya.
Seperti diketahui, hingga Akhir Juni 2023, Perseroan mencatat laba bersih sebesar Rp12,579 miliar.