Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Pefindo Beri Peringkat idA+ Buat Barito Pacific Tbk (BRPT) Dengan Prospek Stabil.

Pefindo Beri Peringkat idA+ Buat Barito Pacific Tbk (BRPT) Dengan Prospek Stabil.

MarketNews.id Melemahnya kinerja PT Barito Pacific Tbk (BRPT) di paruh pertama 2022 lalu, jadi salah satu pertimbangan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat idA+.

Seperti diketahui, melemahnya bisnis petrokimia paruh pertama 2022, lantaran harga bahan baku yang meningkat dan permintaan global yang melemahnya terhadap produk petrokimia. Peringkat yang diraih saat ini, sudah mencerminkan posisi pasar yang kuat dari segmen operasional utama perseroan pada bisnis petrokimia melalui PT Chandra Asri Petro chemical Tbk (TPIA) dan bisnis energi panas bumi lewat Star Energy Group Holding (SEGH).

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) melaporkan, peringkat PT Barito Pacific Tbk (BRPT) akan kembali diturunkan, apabila aliran arus kas dari sejumlah anak usahanya mengalami penurunan secara berkelanjutan.

Hal itu disampaikan Pefindo dalam siaran pers, Jumat 3 Pebruari 2023. Selain itu, Tim Riset Pefindo juga menyebutkan, peringkat BRPT juga akan diturunkan, jika jumlah utang lebih besar dari yang diproyeksikan sebelumnya tanpa dibarengi kemampuan arus kas yang lebih kuat.

Peringkat BRPT pun bisa diturunkan oleh Pefindo, apabila terjadi bencana alam yang akan memperburuk segmen panas bumi. Saat ini Pefindo menyematkan peringkat idA+ (Single A Plus) pada BRPT, dengan prospek peringkat di level ‘Stabil’.

Peringkat yang sama juga diberikan untuk Obligasi Berkelanjutan III yang diterbitkan BRPT maksimal sebesar Rp3 triliun. Penerbitan obligasi tahap pertama sebesar Rp1 triliun direncanakan untuk membayar utang.

“Kami juga telah menegaskan kembali peringkat idA+ kepada BRPT dan Obligasi Berkelanjutan I-Tahun 2019-2020 dan Obligasi Berkelanjutan II Tahun 2021-2022,” tulis Tim Riset Pefindo.

Pefindo mengungkapkan, peringkat tersebut telah mempertimbangkan kinerja yang melemah pada bisnis petrokimia di paruh pertama 2022, karena harga bahan baku yang lebih tinggi dan menyusutnya permintaan global terhadap produk petrokimia.

“Dalam pandangan kami, hal ini dimitigasi oleh likuiditas yang kuat dan membaiknya kinerja dari bisnis energi”.
Lebih lanjut Pefindo menegaskan, peringkat idA+ pada BRPT juga sudah mencerminkan posisi pasar yang kuat dari segmen operasional utama perseroan pada bisnis petrokimia melalui PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) dan bisnis energi panas bumi melalui Star Energy Group Holdings ( SEGH ).

“Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh leverage keuangan yang moderat, akses tidak langsung terhadap arus kas operasional anak perusahaan dan risiko yang melekat dengan segmen operasi utama BRPT,” demikian pandangan Tim Riset Pefindo.

Meskipun demikian, peringkat BRPT bisa saja dinaikkan, jika kinerja perseroan bisa membaik. Hal ini dapat dicerminkan dari membaiknya profil keuangan secara berkelanjutan, terutama leverage finansial sebagai hasil dari upaya penurunan utang dan kemampuan menghasilkan arus kas yang lebih tinggi dari anak perusahan.

“Peringkat BRPT tersebut juga belum memperhitungkan belanja modal tambahan yang didanai dari utang untuk pembangunan kompleks petrokimia kedua di bawah TPIA, karena keputusan investasi final belum difinalisasi,” tulis Tim Riset Pefindo.

Check Also

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) Catatkan Laba Bersih Rp 3,8 Triliun Di 2023

MarketNews.id Dari sekian banyak emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Amman Mineral …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *