Home / Otoritas / Bank Indonesia / BPS : Neraca Perdagangan RI Surplus Dalam 23 Bulan Berturut-turut

BPS : Neraca Perdagangan RI Surplus Dalam 23 Bulan Berturut-turut

Marketnews.id Neraca perdagangan Indonesia catat rekor baru. Dalam 23 bulan berturut-turut, ekspor Indonesia alami surplus. Ekspor yang meningkat ini ditopang oleh peningkatan ekspor migas yang naik 41,24 persen (mtom) dan ekspor non migas meningkat 28,82 persen.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan pada Maret tahun 2022 surplus sebesar USD4,53 miliar. Sedangkan untuk neraca perdagangan secara kumulatif pada Januari – Maret 2022 juga terjadi surplus sebesar USD9,33 miliar. Surplus bulanan ini melanjutkan tren positif yang terjadi dalam kurun waktu 23 bulan ke belakang.


“Kalau dari catatan kami neraca perdagangan ini surplus secara beruntun dalam 23 bulan terakhir, jadi Indonesia masih mengalami surplus,” ujar Kepala BPS, Margo Yuwono dalam live streaming, Senin 18 April 2022.


Tercatat nilai ekspor pada bulan Maret 2022 sebesar USD26,50 miliar. Jika dibandingkan bulan Februari 2022 (month to month / mtom), ekspor tersebut naik 29,42 persen dimana pada periode itu nilai ekspornya sebesar USD20,47 miliar.


Sementara itu ekspor pada Maret 2022 jika dibandingkan periode Maret 2021 (year on year / yoy) mengalami kenaikan signifikan sebesar 44,36 persen. Tercatat pada periode itu nilai ekspornya sebesar USD18,35 miliar.


“Ekspor yang meningkat ini ditopang oleh peningkatan ekspor migas yang naik 41,24 persen (mtom) dan ekspor non migas meningkat 28,82 persen,” sambungnya.


Untuk kinerja impor pada periode Maret 2022 sebesar USD21,97 miliar. Nilai impor ini juga naik sebesar 32,02 persen (mtom) dimana bulan lalu nilainya sebesar USD16,64 miliar. Sedangkan impor secara tahunan mengalami kenaikan 30,85 persen dengan kinerja impor pada Maret 2021 sebesar USD16,79 miliar.


Sementara itu nilai ekspor secara kumulatif mulai Januari – Maret 2022 mencapai USD66,14 miliar. Realisasi ini naik 35,25 persen apabila dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang mencapai USD48,90 miliar. Untuk impor kumulatif tercatat sebesar USD56,82 miliar atau naik 30,97 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar USD43,38 miliar.


“Khusus impor non migas kumulatif dibandingkan Januari-Maret 2021 meningkat 26 persen dimana impor non migas di tiga bulan ini mencapai USD48,19 miliar,” pungkasnya.

Check Also

Mulai 9 Desember, Hampir Semua Saham Bisa Diperdagangkan Di Pra Pembukaan

MarketNews.id-Bursa Efek Indonesia (BEI) akan melepas hampir semua saham dapat diperdagangkan di masa pra pembukaan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *