Marketnews.id Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat rekor baru, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menyentuh posisi 7.000 meskipun akhirnya ditutup di posisi 6.954 dibanding posisi indeks pekan sebelumnya di posisi 6.922.
Selama sepekan terakhir perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) atau periode 14-18 Maret 2022, rata-rata nilai transaksi harian ( RNTH ) tercatat anjlok 24,06 persen menjadi Rp16,51 triliun dibanding minggu sebelumnya, yakni Rp21,64 triliun per hari.
Berdasarkan data perdagangan BEI yang dikutip di Jakarta, Minggu, 20 Maret 2022 kinerja negatif bursa saham selama sepekan juga terlihat pada data rata-rata frekuensi transaksi harian yang menyusut 18,43 persen menjadi 1.332.906 kali transaksi dibanding sepekan sebelumnya, 1.634.152 kali transaksi per hari.
Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian di BEI selama sepekan mengalami penurunan 8,89 persen menjadi 21,95 miliar saham dari 24,1 miliar saham per hari pada sepekan sebelumnya.
Namun demikian, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) selama sepekan terakhir tercatat menguat 0,47 persen ke level 6.954 dibanding posisi penutupan akhir pekan sebelumnya, yakni 6.922.
Penguatan IHSG juga diikuti kenaikan nilai kapitalisasi pasar di BEI yang sebesar 0,54 persen menjadi Rp8.731,26 triliun dari Rp8.684,69 triliun pada akhir pekan sebelumnya.
Pada perdagangan Jumat 18 Maret 2022, investor asing mencatatkan nilai beli bersih Rp78,01 miliar, sedangkan sepanjang 2022 yang berakhir hingga 18 Maret 2022, jumlah nilai beli bersih investor asing mencapai Rp24,68 triliun.
Selama sepekan, BEI menerima satu pencatatan obligasi, yakni Obligasi Berkelanjutan I Tahap V-2022 yang diterbitkan oleh PT Bussan Auto Finance, dengan nilai emisi sebesar Rp775 miliar.
Maka, hingga perdagangan akhir pekan ini jumlah emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sebanyak 23 emisi dari 19 emiten senilai Rp23,84 triliun. Sehingga, total emisi obligasi dan sukuk hingga saat ini menjadi 491 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp439,44 triliun dan USD47,5 juta yang diterbitkan 125 emiten.
Adapun jumlah Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 149 seri, dengan nilai nominal Rp4.763,52 triliun dan USD200,65 juta. Sedangkan jumlh Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak sepuluh emisi senilai Rp4,78 triliun.