Marketnews.id Antrian calon emiten yang akan menjual sahamnya ke publik masih panjang. Hari saja, Selasa, 30 Nopember 2021 ada lima calon emiten yang melakukan penawaran secara bersamaan.
Kondisi memang memecah konsentrasi calon investor. Di sisi lain, buat calon emiten situasi ini juga membuat kerja keras para penjamin emisi agar saham yang ditawarkan kepada publik laku keras dengan harga sesuai harapan. Diantara lima calon emiten ini, manakah yang paling menarik baik dari sisi harga maupun dari sisi prospek usaha.
Hari ini sebanyak lima perusahaan mulai melakukan penawaran umum perdana saham (IPO), dengan total penghimpunan dana mencapai Rp4,67 triliun.
Produsen makanan ringan, PT Jaya Swarasa Agung Tbk ( TAYS ) berencana melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) pada 30 November-2 Desember 2021 sebanyak 240,3 juta lembar bernilai nominal Rp50 per saham, dengan harga penawaran Rp360 per saham. Sehingga, perolehan dana hasil IPO sebesar Rp86,51 miliar.
“Dana yang diperoleh dari hasil IPO ini sebagian besar akan kami gunakan untuk belanja modal, dengan rincian 53,69 persen untuk pembangunan pabrik baru, sebesar 38,29 persen untuk pembelian dan instalasi mesin produksi dan sisanya untuk keperluan modal kerja,” kata CEO TAYS , Alexander Anwar di Jakarta, Selasa, 30 Nopember 2021.
Pada aksi korporasi ini, manajemen TAYS menunjuk PT NH Korindo Sekuritas Indonesia dan PT KGI Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi Efek. Rencananya, pendistribusian saham secara elektronik (Tanggal Emisi) akan dilakukan pada 3 Desember 2021.
Direktur Investment Banking NH Korindo Sekuritas, Amir Suhendro Samirin mengatakan, pencatatan saham TAYS di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dilakukan pada 6 Desember 2021. Menurut Market Analyst NH Korindo Sekuritas, Dimas Pratama, Tays Bakers memiliki prospek peningkatan pasar yang cukup besar, terutama untuk kategori produk biskuit merek TRICKS Potato Crisps.
Lebih lanjut Alexander menyebutkan, Tays Bakers berencana membangun pabrik dan menambah kapasitas mesin yang memungkinkan bagi perusahaan untuk berinovasi menciptakan produk baru di kategori makanan ringan.
“Kami melihat perkembangan pasar healthy snacks sangat pesat, baik di Indonesia maupun manca negara”.
Adapun empat calon emiten lain yang melakukan IPO adalah, PT Cisarua Mountain Dairy Tbk ( CMRY ), PT Widodo Makmur Perkasa Tbk ( WMPP ), PT Wira Global Solusi Tbk ( WGSH ) dan PT RMK Energy Tbk ( RMKE ).
Masa penawaran umum CMRY pada 30 November-2 Desember 2021, distribusi saham secara elektronik (Tanggal Emisi) pada 3 Desember 2021 dan pencatatan di BEI pada 6 Desember 2021.
Jumlah saham yang ditawarkan ke publik sebanyak 1.190.203.000 lembar bernilai nominal Rp10 per saham, sedangkan harga penawaran sebesar Rp3.080 per saham. Sehingga, CMRY bisa meraup dana hasil IPO sebesar Rp3,67 triliun.
Sedangkan, masa penawaran umum WMPP pada 30 November-2 Desember 2021, distribusi saham secara elektronik pada 3 Desember 2021 dan pencatatan di BEI pada 6 Desember 2021.
Jumlah saham yang ditawarkan ke publik sebanyak 4.419.000.000 lembar bernilai nominal Rp20 per saham, sedangkan harga penawaran sebesar Rp160 per saham. Sehingga, WMPP bisa meraup dana hasil IPO sebesar Rp707,04 miliar.
Masa penawaran umum WGSH pada 30 November-2 Desember 2021, distribusi saham secara elektronik pada 3 Desember 2021 dan pencatatan di BEI pada 6 Desember 2021.
Jumlah saham yang ditawarkan ke publik sebanyak Rp208,5 juta lembar bernilai nominal Rp20 per saham, sedangkan harga penawaran sebesar Rp140 per saham. Sehingga, WGSH bisa meraup dana hasil IPO senilai Rp29,19 miliar.
Sementara itu, masa penawaran umum RMKE pada 30 November-3 Desember 2021, distribusi saham secara elektronik pada 6 Desember 2021 dan pencatatan di BEI pada 7 Desember 2021.
Jumlah saham yang ditawarkan ke publik sebanyak 875 juta lembar bernilai nominal Rp100 per saham, sedangkan harga penawaran sebesar Rp206 per saham. Sehingga, RMKE bisa meraup dana hasil IPO sebesar Rp180,25 miliar.