Marketnews.id Efisiensi di semua aspek usaha mau tidak mau harus dilakukan oleh pemilik dan pemegang saham PT Garuda Indonesia Tbk Persero (GIAA) agar maskapai penerbangan pembawa bendera negara ini dapat terus beroperasi dan melayani konsumen dengan prima.
Dari sisi keuangan, perseroan juga sedang dan akan melakukan restrukturisasi utang yang sudah dan akan jatuh tempo agar perusahaan memiliki kesempatan mengatur cash flow agar keuangan perusahaan kembali sehat.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), memutuskan pengalihtugasan Chairal Tanjung sebagai Komisaris. Selain itu pemegang saham juga memberhentikan dengan hormat Triawan Munaf, Peter F. Gontha, Zannuba Arifah Ch. R, dan Elisa Lumbantoruan dari jabatan Anggota Dewan Komisaris, serta memberhentikan dengan hormat Dony Oskaria, dan M. Rizal Pahlevi dari Anggota Dewan Direksi perusahaan.
Menanggapi perubahan nomenklatur dan jajaran pengurus GIAA, Menteri BUMN , Erick Thohir memastikan bahwa pemerintah akan terus mengawal proses transformasi dan efisiensi yang dilakukan manajemen. Erick mendorong agar proses menyehatkan maskapai terus dilakukan dengan tepat dan cepat.
“Kementerian BUMN memastikan transformasi dan efisiensi terus terjadi di Garuda Indonesia, dengan mengurangi jumlah komisaris dari 5 menjadi 3 orang, serta jumlah direksi dari 8 orang menjadi 6 orang.
Selain itu, kami memperkuat pengawasan perusahaan dengan mengangkat dua sosok Komisaris dengan keahlian dan rekam jejak yang tidak diragukan lagi di bidang restrukturisasi dan manajemen risiko perusahaan,” kataErick Thohir dalam keterangannya, Jumat 13 Agustus 2021.
Erick berharap, ke depan manajemen Garuda Indonesia untuk fokus pada dua hal utama. Pertama, perubahan model bisnis dengan fokus pada layanan penerbangan domestik. Kedua, negosiasi dengan lessor, baik lessor yang memang memiliki hubungan B2B baik namun kontraknya perlu dinegosiasi ulang, juga lessor yang tersangkut kasus yang saat ini sudah masuk dalam proses hukum.
“Ini momen bagi Garuda Indonesia untuk bersih-bersih dari permasalahan keuangan dan kinerja operasional, serta menata kembali fundamental bisnisnya. Setiap prosesnya akan saya kawal penuh,” ujarnya.
Adapun rincian perubahan nomenklatur, sehingga jajaran Komisaris dan Direksi selengkapnya adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris:
Timur Sukirno – Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen
Chairal Tanjung – Komisaris
Abdul Rachman – Komisaris Independen
Dewan Direksi:
Irfan Setiaputra – Direktur Utama
Prasetio – Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko
Tumpal Manumpak Hutapea – Direktur Operasi
Aryaperwira Adileksana – Direktur Human Capital
Rahmat Hanafi – Direktur Teknik
Ade R. Susardi – Direktur Layanan dan Niaga.