Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Presiden Berharap Industri Pasar Modal Lebih Waspada Ekonomi Kuartal III Lebih Berat

Presiden Berharap Industri Pasar Modal Lebih Waspada Ekonomi Kuartal III Lebih Berat

Marketnews.id Pasar modal Indonesia telah berusai 44 tahun hari ini. Banyak capaian positif yang diraih oleh insan pasar modal Indonesia. Presiden Joko Widodo berharap prestasi terus ditingkatkan dan tetap waspada mengingat kuartal ketiga tahun ini akan dilalui lebih berat dibandingkan kuartal kedua.

Presiden Joko Widodo meminta agar industri pasar modal mewaspadai kondisi perekonomian di Kuartal III-2021 yang akan lebih berat di tengah peluang pertumbuhan yang lebih baik dibanding kuartal-kuartal sebelumnya.


Menurut Jokowi, selama empat tahun berturut-turut industri pasar modal Indonesia merupakan yang terbaik di Asean, terkait jumlah perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana saham (IPO). Selama kondisi pandemi Covid-19, kata dia, jumlah perusahaan yang melakukan IPO tidak mengalami penurunan. Hingga 6 Agustus 2021, terdapat 28 perusahaan yang telah melakukan IPO.


“Namun demikian, kita tetap harus waspada. Pada Kuartal III-2021, kondisi perekonomian lebih berat. Kita mengetahui, pada awal Juli ada varian delta yang telah memaksa kita untuk memperketat mobilitas masyarakat,” kata Presiden saat Seremoni Pembukaan Perdagangan dalam Rangka HUT ke-44 Pasar Modal di Jakarta, Selasa, 10 Agustus 2021.


Jokowi menyatakan, pengetatan mobilitas masyarakat tersebut telah berdampak pada aktivitas perekonomian nasional. “Hal inilah yang harus diwaspadai, termasuk oleh pasar modal. Pasar modal Indonesia mempunyai peluang untuk tumbuh lebih baik,” ucapnya.


Lebih lanjut dia menyampaikan, ketika kondisi sosial dan ekonomi Indonesia memasuki situasi pandemi Covid-19 dan adanya penerapan PSBB I dan PSBB II, rata-rata nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) justru mampu meningkat menjadi sekitar Rp7,5 triliun-Rp8 triliun.


“Bahkan setelah PSBB II berakhir, nilai transaksi harian mencapai Rp13,1 triliun. Momentum ini harus terus dijaga. Peningkatan kepercayaan terhadap pasar modal Indonesia harus menjadi prioritas, digitalisasi harus dipercepat,” papar Jokowi.


Selain itu, lanjut dia, Otoritas Jasa Keuangan dan BEI juga harus secara terus menerus memperbaiki kualitas produk, peningkatan produktivitas maupun kualitas pelayanan. “Penegakan hukum harus dilakukan secara tegas dan transparan. Dan, ekosistem perekonomian nasional harus sama-sama kita perbaiki,” tegasnya.


Jokowi mengaku, pemerintah mengapresiasi keberhasilan industri pasar modal yang berhasil meraih peningkatan jumlah investor. Hingga akhir Juli 2021, kata dia, jumlah investor telah meningkat 50,04 persen atau mengalami kenaikan lebih dari empat kali lipat sejak 2017.


“Yang saya senang adalah peningkatan investor di pasar modal yang didominasi investor domestik. Didominasi oleh kaum milenial. Kenaikan jumlah investor ini akan berkontribusi untuk menahan tekanan terhadap pasar,” ujar Jokowi.

Check Also

OJK : Investor Asal Timur Tengah Di Pasar Modal Indonesia Sebesar Rp 65,73 Triliun Atau Dua Persen Dari Investasi Investor Asing

MarketNews.id Gejolak yang terjadi di Timur Tengah berkaitan dengan konflik Israel-Palestina, belum mengkhawatirkan larinya investor …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *