Home / Corporate Action / OJK : Masih Ada 40 Calon Emiten Baru Yang Antri Akan Masuk Bursa Tahun Ini

OJK : Masih Ada 40 Calon Emiten Baru Yang Antri Akan Masuk Bursa Tahun Ini

Marketnews.id Predikat sebagai pasar modal terbaik di Asean, tampaknya masih akan diraih oleh pasar modal Indonesia. Dari sisi jumlah perusahaan baru yang akan mencatatkhan sahamnya, setidaknya sudah ada 83 perusahaan atau calon emiten yang masuk dalam antrian. Bila teralisasi, maka jumlah emiten baru yang tercatat di BEI akan lebih dari 68 emiten.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, hingga saat ini masih ada 83 perusahaan di Pipeline penawaran umum, dengan total emisi mencapai Rp52,56 triliun. Jumlah tersebut termasuk rencana perusahaan yang akan melakukan penawaran umum perdana saham (IPO).


“Berdasarkan catatan kami, masih terdapat 83 penawaran umum dalam proses (pipeline) senilai total Rp52,56 triliun, dengan 40 penawaran umum di antaranya akan dilakukan melalui mekanisme IPO,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso di Jakarta, Selasa (10/8).


Menurut Wimboh, hingga 3 Agustus 2021, penghimpunan dana melalui pasar modal bertumbuh 99,36 persen (year-on-year) menjadi Rp117,94 triliun dari 27 emiten baru yang melakukan IPO. Angka ini belum termasuk realisasi IPO PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) sebagai emiten ke-28 di 2021 yang telah mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Agustus 2021.


“Capaiian ini hampir melampaui perolehan di 2020 yang sebesar Rp118,7 triliun. Dan, kami yakin dapat kembali mencapai level sebelum di akhir tahun 2021,” ujar Wimboh.


Pada dasarnya, lanjut dia, kondisi pandemi Covid-19 telah menyebabkan mobilitas masyarakat menjadi terbatas, sehingga terjadi penurunan konsumsi masyarakat dan berdampak pada peningkatan disposable income yang mengendap dalam bentuk simpanan di perbankan dan kebijakan fiskal maupun moneter turut meningkatkan likuiditas di pasar.


“Implikasi dari kebijakan dimaksud membuat masyarakat memiliki dana berlebih yang siap untuk diinvestasikan. Masyarakat kemudian mencari alternatif investasi lain yang memberikan return lebih tinggi, salah satunya adalah instrumen pasar modal,” tutur Wimboh.


Hingga akhir Juli 2021, ungkap Wimboh, jumlah investor pasar modal meningkat 93 persen (y-o-y) menjadi 5,82 single investor identification (SID) yang didominasi oleh investor ritel berumur kurang dari 30 tahun (investor milenial). “Pertumbuhan investor tersebut mencapai dua kali lipat sejak awal pandemi, hal ini mencerminkan tingginya optimisme investor terhadap pasar modal Indonesia,” katanya.


Lebih lanjut dia menegaskan, sejauh ini industri pasar modal domestik masih berada dalam kondisi stabil. Wimboh menyampaikan, hingga penutupan perdagangan 9 Agustus 2021, Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) tercatat menguat ke level 6.127 atau secara year-to-date bertumbuh 2,48 persen, dengan aliran dana non-residen tercatat masuk sebesar Rp18,24 triliun.

Check Also

Bukalapak.com (BUKA) Akhirnya Meraih Laba Bersih Rp110,65 Miliar Di Kuartal I 2025

MarketNews.id- Bukalapak.com (BUKA), membukukan pertumbuhan pendapatan 24,65 persen secara tahunan menjadi Rp1,456 triliun pada kuartal …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *