Home / Korporasi / BUMN / Laba Bersih Bank BTN Diproyeksikan Naik 70 Persen Di 2021

Laba Bersih Bank BTN Diproyeksikan Naik 70 Persen Di 2021

Marketnews.id Sepanjang tahun 2020 lalu, Bank Tabungan Negara (BTN) mampu mencatat rekor baru dalam perolehan laba bersih yang diraih. Disaat bank milik negara lainnya mengalami penurunan laba yang signifikan karena pengaruh pendemi Covid-19. Bank BTN justru meraih peningkatan laba hingga 665,71 persen. Keberhasilan yang diperoleh tahun lalu itu, akan terus dilanjutkan tahun ini dengan estimasi kenaikan laba bersih sebesar 70 persen.

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mencatatkan laba bersih sepanjang 2020 sebesar Rp1,6 triliun atau melambung 665,71 persen  (year-on-year) , ditopang pendapatan bunga Rp25,16 triliun pada kuartal IV-2020.


Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama BBTN, Nixon LP Napitupulu, lompatan laba bersih tersebut didukung lima strategi utama perseroan sepanjang tahun lalu. Selain itu, sektor perumahan juga menjadi penopang kinerja positif BBTN di tengah koreksi pertumbuhan ekonomi akibat pandemi Covid-19.


“Dengan strategi tersebut membuktikan bahwa kami tidak hanya bisa memperbaiki kinerja bisnis, tetapi juga bertahan di tengah tekanan akibat pandemi. Tahun ini, kami optimistis dengan strategi tersebut beserta potensi di sektor properti, BBTN akan mencetak laba bersih yang terus melaju positif,” ujar Nixon, di Jakarta, Senin (15/2).


Nixon menyebutkan, lima strategi yang dilakukan BBTN adalah memaksimalkan penerapan  good corporate governance  (GCG), sentralisasi proses bisnis, penguatan permodalan dan pendanaan. Selain itu, perseroan juga akan meningkatkan kualitas kredit dan menggenjot efisiensi.


Lebih lanjut dia menyebutkan, pendapatan bunga BBTN pada 2020 disumbang penyaluran kredit yang tetap bertumbuh, meski berada di bawah tekanan kondisi pandemi Covid-19. Penyaluran kredit BBTN tercatat Rp260,11 triliun atau meningkat 1,68 persen (y-o-y) pada kuartal IV-2020.


BBTN mencatatkan pertumbuhan kredit kepemilikan rumah (KPR) subsidi sebesar 8,63 persen (y-o-y) menjadi Rp120,72 triliun per kuartal IV-2020. Sehingga, total kredit perumahan BBTN meningkat 2,29 persen (y-o-y) menjadi Rp234,78 triliun per kuartal IV-2020.


Pada segmen kredit non-perumahan, BBTN menyalurkan kredit senilai Rp25,32 triliun. Kinerja tersebut ditopang kredit korporasi dan kredit konsumer yang masing-masing meningkat 77,81 persen dan 4,55 persen menjadi Rp11,94 triliun dan Rp5,11 triliun per 31 Desember 2020.
Per 31 Desember 2020, rasio kredit bermasalah (NPL) net BBTN tercatat sebesar 2,06 persen atau menurun 90 basis poin dari 2,96 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.


Sementara itu rasio  coverage  BBTN meningkat dua kali lipat, sebagai langkah mengantisipasi penurunan kualitas kredit akibat pandemi Covid-19. Pada kuartal IV-2020, rasio  coverage  BBTN tercatat sebesar 115,02 persen atau melonjak dari 50,01 persen pada periode yang sama setahun sebelumnya.


Di sisi pendanaan, BBTN mencatatkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) 23,84 persen (y-o-y) dari Rp225,4 triliun pada kuartal IV-2019 menjadi Rp279,13 di 2020. Peningkatan DPK BBTN didominasi kenaikan giro sebesar 38,24 persen menjadi Rp72,04 triliun per kuartal IV-2020.


Dengan peningkatan DPK tersebut,  loan to deposit ratio  (LDR) BBTN pun terus menurun ke level 93,19 persen pada kuartal IV-2020 dari 113,5 persen di kuartal IV-2019. Selain itu,  cost of fund  (CoF) juga terus mencatatkan penurunan menjadi 4,79 persen di kuartal IV-2020 dari 5,68 persen di kuartal IV-2019.


Nixon menyampaikan, permodalan BBTN juga semakin tebal dengan penerbitan Junior Global Bond yang dirilis pada awal 2020. Capital Adequacy Ratio (CAR) perseroan per kuartal IV-2020 tercatat meningkat 202 bps menjadi 19,34 persen. Per 31 Desember 2020, total aset BBTN bertumbuh 15,85 persen (y-o-y) menjadi Rp361,2 triliun.


Nixon mengungkapkan, pada tahun ini BBTN menargetkan pertumbunan laba bersih sekitar 50-70 persen (y-o-y), sedangkan target pertumbuhan kredit maupun DPK sekitar 7-9 persen.
“Kami optimistis, dengan proyeksi dan potensi yang ada meski masih di tengah pandemi, laba bersih perseroan pada 2021 dapat bertumbuh sekitar Rp2,5 triliun-Rp2,8 triliun,” katanya.


Dia menyebutkan, proyeksi peningkatan laba bersih tersebut akan lebih banyak ditopang oleh penghematan biaya dana. Selain itu, BBTN juga akan mengandalkan penguatan digital untuk mendorong efisiensi dan  fee based income, pungkasnya.

Check Also

Bank Emas Indonesia Segera Diresmikan Oleh Presiden Prabowo Subianto

MarketNews.id- Presiden RI Prabowo Subianto akan meresmikan bank emas pada 26 Febuari 2025. Langkah ini …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *