Marketnews.id Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Selalu jadi pionir di pasar modal Indonesia. Mulai dari perusahaan sekuritas, Dana Pensiun milik pemerintah, hingga perusahaan BUMN yang jadi emiten, selalu jadi primadona dan panutan di pasar modal Indonesia. Tahun depan yang tinggal menghitung hari, wakil Menteri Negara BUMN mengisyaratkan akan melakukan tiga aksi korporasi besar buat pasar modal Indonesia.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), memastikan akan ada 3 aksi korporasi besar yang dilakukan perusahaan pelat merah pada tahun depan.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wiroatmodjo mengatakan, aksi korporasi perusahaan-perusahaan pelat merah ini diharapkan dapat memberi nuansa lebih positif pada pergerakan indeks saham tahun depan.
“Untuk tahun depan ada 2 sampai 3 aksi korporasi besar,” katanya dalam webinar BUMN yang digelar Rabu (2/12/2020).
Tiko, sapaan akrabnya, menyebutkan tiga aksi korporasi besar tersebut yaitu konsolidasi ultra mikro di bawah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., merger bank syariah BUMN, dan aksi korporasi oleh Mitratel.
Dia menyebutkan investor saat ini pun sudah banyak mengapresiasi saham-saham bank pelat merah. Bahkan, beberapa di antaranya mulai menyentuh harga sebelum masa pandemi.
“Jadi, walaupun dalam satu tahun ini kami terus berjibaku dengan tantangan ekonomi. Kami tetap menjalankan konsolidasi antara perusahaan milik pemerintah,” katanya.
Berdasarkan catatan redaksi, BRI akan melakukan aksi korporasi dalam waktu dekat. Aksi korporasi ini dikabarkan akan melibatkan Pegadaian dan PNM untuk bersinergi dengan bank spesialis kredit wong cilik tersebut.
Menteri BUMN Erick Thohir sempat menyinggung bahwa akan ada sinergi perbankan dan perusahaan pembiayaan untuk mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Selain itu, bank-bank syariah milik bank BUMN juga direncanakan akan merampungkan aksi merger pada awal tahun depan, tepatnya ditargetkan selesai pada Februari 2021.
Adapun, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) pun belum lama ini melaporkan penandatanganan perjanjian jual beli bersyarat antara PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dengan PT Telekomunikasi Selular.
Mitratel dan Telkomsel telah meneken conditional sale and purchase agreement (CSPA) pada 14 Oktober. Dalam perjanjian jual beli bersyarat ini, Mitratel akan membeli 6.050 menara telekomunikasi milik Telkomsel senilai Rp10,3 triliun.
Selain itu, beberapa BUMN atau cucu BUMN juga dikabarkan akan masuk pasar modal. Salah satunya adalah LinkAja, perusahaan marketplace ini dikabarkan sedang disiapkan untuk IPO akhir tahun depan. Tampaknya, pasar modal Indonesia akan kembali bangkit. Termasuk didalam ada sekitar 20 emiten baru yang akan tercatat di Bursa Efek Indonesia.