Home / Otoritas / Bank Indonesia / Lembaga Pengelola Investasi (LPI) Akan beroperasi Pada Januari 2021

Lembaga Pengelola Investasi (LPI) Akan beroperasi Pada Januari 2021

Marketnews.id Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau dikenal Sovereign Wealth Fund (SWF), diharapkan sudah dapat beroperasi pada Januari 2021 mendatang. Saat ini, pemerintah sedang menyiapkan dewan pengawas, diantara adalah menteri Keuangan dan Menteri BUMN dibantu oleh kalangan profesional. Dewan Pengawas ini akan membentuk dewan direksi yang sebagian besar dari kalangan profesional. Pemerintah, saat ini sedang menyiapkan permodalan dan akan menggandeng investor dari luar negeri.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri BUMN Erick Thohir bertolak ke Tokyo, Jepang, untuk mencari dukungan dalam pendirian Sovereign Wealth Fund (SWF) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI).

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi dalam keterangan di Jakarta, Rabu, mengatakan Menko Luhut Pandjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir rencananya akan berbicara dengan pemerintah dan pengusaha terkait di Tokyo pada 3-4 Desember 2020 untuk mendapatkan dukungan Negeri Matahari Terbit dalam pembentukan SWF.

“Kunjungan kedua menteri ini juga merupakan tindak lanjut dari kesepakatan Presiden RI Joko Widodo dan PM Jepang di Bogor, tanggal 20 Oktober 2020,” kata Heri.

Heri menambahkan Menko Luhut Pandjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir dijadwalkan bertemu sejumlah pejabat Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang (METI) dan beberapa lembaga keuangan di Jepang termasuk Japan Bank for International Cooperation (JBIC).

Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia yang akan dinamakan Nusantara Investment Authority merupakan lembaga yang dibentuk melalui UU Nomor 11/2020 tentang Cipta Kerja yang diberi kewenangan khusus guna mengelola dana investasi. Lembaga itu akan berfungsi mengelola investasi dan menunjang pembangunan ekonomi Indonesia.

Pemerintah Indonesia mengharapkan SWF dapat mendorong perbaikan iklim investasi, pengembangan nilai aset negara dan menunjang pembangunan ekonomi, khususnya dalam mendukung realisasi proyek-proyek prioritas nasional.

Selain penjajakan dukungan dari Jepang, pemerintah Indonesia juga tengah menjajaki dukungan dari Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab (UEA).

Check Also

Manajemen Pun Ragu WSKT Mampu Tunaikan Kewajiban Rp82,1 Triliun

MarketNews.id- PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mencatatkan kewajiban sebesar Rp82,107 triliun pada akhir Juni 2024. …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *