Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Kinerja PT Prodia Widyahusada Tbk Menurun Di Kuartal III 2020

Kinerja PT Prodia Widyahusada Tbk Menurun Di Kuartal III 2020

Marketnews.id PT Prodia Widyahusada Tbk, hingga kuartal ketiga tahun ini masih mampu mencatatkan laba bersih positif dibanding tahun sebelumnya. Kenaikan laba tersebut bukan karena pendapatan yang meningkat. Tapi, lantaran perseroan mampu menekan beban usaha dalam sembilan bulan terakhir ini.

PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) melaporkan, hingga akhir September 2020 perseroan telah menerima tes PCR virus korona sebanyak 69 ribu tes dan sebanyak 464 ribu tes serulogi antibodi.


Berdasarkan materi paparan publik Prodia yang dikutip di Jakarta, Senin (16/11), hingga 30 September 2020 perseroan telah menerima permintaan pemeriksaan terkait Covid-19 sebanyak 464 ribu tes serologi antibodi dan 69.000 tes PCR. Hari ini PRDA menggelar Public Expose mengenai kinerja Kuartal III-2020 hingga tantangan di tengah pandemi Covid-19.


Selama sembilan bulan pertama tahun ini, PRDA mengalami penurunan pendapatan bersih menjadi Rp1,2 triliun dari Rp1,24 triliun pada periode yang sama di 2019. Bahkan, beban pokok pendapatan Prodia pada Kuartal III-2020 tercatat meningkat menjadi Rp547,54 miliar dibandingkan pada Kuartal III-2019 yang senilai Rp516,62 miliar.


Dengan demikian, laba bruto PRDA selama sembilan bulan pertama 2020 menurun menjadi Rp654,54 miliar dari Rp722,27 miliar. Namun, laba bersih PRDA pada Kuartal III-2020 tercatat meningkat menjadi Rp122,28 miliar dari Rp120,97 miliar. Kenaikan laba bersih ini ditopang oleh kemampuan Prodia menekan beban usaha selama sembilan bulan pertama tahun ini.


Hingga 30 September 2020, PRDA mencatatkan kenaikan jumlah liabilitas menjadi Rp401,62 miliar dari Rp351,37 miliar pada 31 Desember 2019. Sedangkan, total ekuitas per akhir Kuartal III-2020 tercatat sebesar Rp1,67 triliun atau lebih tinggi dibandingkan dengan posisi per akhir Desember 2019 yang senilai Rp1,66 triliun.


Selama masa pandemi Covid-19, manajemen PRDA mengaku, kinerja operasional tertantang oleh situasi umum terkait pemberlakuan kebijakan pemerintah mengenai Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) dan perubahan perilaku pelanggan karena ada imbauan untuk mengurangi kontak fisik.

Check Also

Akuntan Ragukan Kelangsungan Usaha BATA, Lantaran Utang Yang Menumpuk

MarketNews.id- Akuntan Publik penelaah laporan keuangan semester I 2024 Sepatu Bata (BATA) mengungkapkan, keraguan kelangsungan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *