Marketnews.id Hampir semua sektor bisnis terpapar akibat pendemi Covid-19. Tapi, ada juga bidang usaha yang masih dapat bertahan bahkan meningkat kinerja. PT Radian Utama Interinsco Tbk, salah satu usaha yang mampu mempertahankan kinerja dimasa pendemi ini.
PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS), optimistis mampu mempertahankan bisnis di tengah pandemi Covid-19. Perseroan memproyeksikan pendapatan dan laba bersih tumbuh sekitar 10%-15% di akhir tahun nanti.
Apalagi, di semester satu lalu RUIS meraih kenaikan pendapatan sebesar 15,75% (yoy) menjadi Rp 822,45 miliar. Di saat yang sama, laba bersih RUIS juga meningkat 34,52% (yoy) menjadi Rp 18,43 miliar.
Menurut Direktur Keuangan RUIS, Muhammad Hamid, sebenarnya semester I-2020 lalu merupakan periode sulit bagi RUIS akibat pandemi Covid-19. Tapi, RUIS sudah menggengam kontrak on-hand di awal tahun 2020 sebanyak Rp 4,3 triliun. Sebagian kontrak tersebut sudah terutilisasi sehingga memberi dampak positif berupa terjaga kinerja RUIS sepanjang semester pertama.
RUIS juga memperoleh tambahan kontrak baru di semester satu sebesar Rp 675 miliar. Ini membuat kontrak on-hand kami per 30 Juni 2020 telah mencapai Rp 3,9 triliun.
Dari total kontrak Rp 3,9 triliun tersebut, 53,8% di antaranya berasal dari bisnis jasa pendukung operasi, 35,2% dari bisnis jasa agensi dan pendukung offshore , 8,7% dari bisnis jasa inspeksi, dan 2,3% dari bisnis lain-lain.
Manajemen RUIS berharap bisa kembali memenangkan proyek-proyek baru di semester kedua di kisaran Rp 500 miliar-Rp 700 miliar, sehingga kontrak yang digenggam perusahaan ini bisa di atas Rp 1 triliun pada akhir tahun nanti. RUIS pun akan fokus untuk mendapatkan proyek jangka pendek berdurasi maksimal satu tahun, terutama untuk segmen bisnis jasa penunjang konstruksi sipil.
Hamid juga menyebut, dengan mempertimbangkan kondisi pandemi Covid-19 yang belum membaik dan refleksi atas kinerja di semester satu lalu, maka ia memproyeksikan secara realistis pendapatan dan laba bersih RUIS tumbuh sekitar 10%-15% di akhir tahun nanti.
“Dengan simpanan proyek yang ada, kami yakin target minimal ini bisa tercapai,” ujarnya seperti dikutip Kontan, Kamis (3/9).
Sementara, Direktur Utama RUIS, Sofwan Farisyi menambahkan untuk menjaga kualitas operasional di tengah pandemi, RUIS terus melakukan monitoring terhadap utilisasi kontrak. Ruis juga menyiapkan sejumlah langkah antisipatif terhadap potensi dan peluang untuk tetap mempertahankan kontrak hingga dapat terutilisasi semaksimal mungkin.
Selain itu, harga minyak global berada dalam tren rendah pihak RUIS mendapat permintaan renegosiasi kontrak dari sejumlah pelanggannya. Alhasil, RUIS berupaya mencari kesepakatan yang bersifat win-win solution sehingga kinerja perusahaan tidak terpengaruh signifikan oleh hal tersebut, tambahnya.