Marketnews.id Dari hasil survei yang dilakukan Bank Indonesia. Hampir seluruh aspek usaha UMKM mulai terdampak akibat pendemi Covid-19. Adapun yang paling terkena dampak buruk adalah sektor pertanian, ekspor dan kerajianan pendukung wisata.
Bank Indonesia (BI) menyatakan, bahwa adanya covid-19 yang mulai menyerang Indonesia sejak Maret 2020 berdampak cukup parah bagi usaha mikro kecil menengah ( UMKM ).
BI mencatat sebanyak 72 persen UMKM nasional anjlok usahanya bahkan tidak sedikit yang harus tutup. Sementara itu total UMKM secara nasional mencapai 99 persen dari total unit usaha yang ada di Indonesia.
Direktur Eksekutif & Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen BI, Budi Hanoto, mengatakan bahwa seluruh aspek usaha UMKM mulai terdampak akibat pandemi Covid-19.
Adapun yang paling terkena dampak buruk dari covid-19 adalah pertanian, ekspor, dan kerajinan pendukung wisata.
“Dari survei kami pandemi corona paling berdampak kepada UMKM . Sebanyak 72 persen pelaku UMKM turun penjualannya, penyaluran modal semua terdampak,” kata Budi dalam sebuah Webinar di Jakarta, Kamis (25/6).
Lebih jauh Budi menyebutkan, berdasarkan jumlahnya sebanyak 153 pelaku UMKM pertanian terdampak, sedangkan sektor ekspor sebanyak 83 UMKM terdampak dan terkakhir 429 pelaku UMKM sektor kerajinan pendukung wisata ialah jumlah yang paling terdampak. Meski terpapar dampak negatif dari adanya wabah tersebut, dia mengakui bahwa daya tahan UMKM masih sangat kuat.
“Meski UMKM ini memiliki daya tahan tapi UMKM perlu untuk memulai digitalisasi usahanya mulai dari sistem pembayaran, pemasaran dan produksi serta pendanaan agar dia tetap bisa bertahan,” pungkasnya.