Marketnews.id Selalu ada hikmah dibalik suatu ujian. Ditengah hampir semua jenis usaha ambruk akibat terpapar pendemi Covid-19, beberapa jenis usaha justru meningkat kinerjanya. Salah satu usaha yang optimis meraih kinerja di tahun pendemi Covid-19 ini justru usaha pengangkutan. PT Buana Lintas Lautan Tbk salah satu emiten yang meraih berkah dari pendemi ini.
Kenaikan harga sewa kapal tanker di saat pandemi Covid-19 selama Kuartal II-2020 diperkirakan akan mengatrol pertumbuham laba bersih dan pendapatan PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) selama April-Juni 2020.
Optimisme tersebut disampaikan Sekretaris Perusahaan BULL, Krisnanto Tedjaprawira dalam siaran pers yang dilansir di Jakarta, Kamis (25/6). Selama tiga bulan pertama tahun ini BULL meraih laba bersih USD19,7 juta atau lebih tinggi dibandingkan raihan di sepanjang Kuartal I-2019 sebesar USD4,1 juta.
Dia mengatakan, selain fundamental pasokan dan permintaan yang kuat untuk jangka menengah dan panjang, munculnya kondisi pandemi Covid-19 semakin memperkuat harga sewa kapal tanker milik BULL pada Kuartal II-2020. “Karena, produsen minyak global tidak dapat mengurangi produksi dengan cepat, sementara permintaan atau konsumsi minyak menurun tajam,” ucap Krisnanto.
Kondisi tersebut, jelas Krisnanto, menyebabkan semakin banyak minyak yang harus disimpan setiap hari, sehingga mengakibatkan fasilitas penyimpanan (kilang) minyak di darat semakin penuh. Situasi ini, menciptakan permintaan yang besar untuk penyimpanan terapung pada kapal tanker minyak milik BULL.
Dia menambahkan, dampak tambahan dari meluapnya fasilitas penyimpanan minyak di darat, adalah kapal tanker harus menunggu lebih lama dan operasi bongkar muatan membutuhkan waktu lebih banyak. “Karena, kapal tanker harus menunggu giliran untuk membongkar muatan. Ini menciptakan antrean keluar dan masuk pelabuhan yang parah,” ungkapnya.
Pada gilirannya, lanjut dia, hal ini akan menyerap pasokan kapal tanker tambahan, memperketat situasi pasokan maupun permintaan. “Semua faktor ini menghasilkan lonjakan tingkat harga sewa hingga USD173.000 per hari untuk kapal tanker ukuran handy-size . Tingkat harga sewa tertinggi dalam sejarah,” ucap Krisnanto.
Dengan demikian, kata dia, kondisi ini menghasilkan tingkat harga sewa rata-rata Time Charter Equivalent (TCE) untuk BULL pada Kuartal II-2020 akan jauh lebih tinggi dibanding Kuartal I-2020. “Dan, akan mendorong pendapatan maupun laba bersih BULL pada Kuartal II-2020,” ujar Krisnanto.
Pada Kuartal I-2020, rata-rata pendapatan TCE untuk semua segmen kapal tanker BULL meningkat, karena diversifikasi usaha BULL merambah ke pasar internasional. Selama 20 tahun terakhir, rata-rata pendapatan TCE untuk segmen kapal tanker utama BULL di pasar internasional adalah 52 persen lebih tinggi dari pasar domestik.
Selama kurun 1 Januari-31 Desember 2019, BULL menerima delapan kapal tambahan ke dalam armadanya. Karena penerimaan kapal secara bertahap, maka kata Krisnanto, kapal-kapal tersebut tidak sepenuhnya berkontribusi di Kuartal I-2019, tetapi bisa beroperasi penuh di kuartal pertama tahun ini.
Selain itu, kata dia, BULL juga membeli lima kapal lainnya di Kuartal I-2020 yang beroperasi secara bertahap pada Kuartal I-2020. “Secara keseluruhan, kapasitas tonase efektif armada meningkat 96,1 persen dari 875.142 DWT menjadi 1.716.107 DWT. Jumlah kapal tanker meningkat dari 17 unit menjadi 30 unit,” tutur Krisnanto.
Lebih lanjut Krisnanto menyatakan, faktor lain untuk pertumbuhan pendapatan dan laba bersih perseroan adalah perkembangan armada BULL yang berkelanjutan. Buana Lintas Lautan berencana melanjutkan pertumbuhan armada.
“Pada saat yang sama, sebanyak lima kapal tanker besar yang dibeli pada Kuartal I-2020 akan sepenuhnya berkontribusi pada Kuartal II-2020, sehingga secara signifikan mendorong pertumbuhan efektif armada,” paparnya.