Marketnews.id Tahun buku 2019 jadi tahun keemasan buat produsen ban terintegrasi PT Gajah Tunggal Tbk. Betapa tidak, tahun sebelumnya di 2018, perseroan masih mengalami kerugian hingga Rp 74,5 miliar dan tahun ini berbalik untung Rp269 ,1 miliar.
Kinerja PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) di tahun lalu cukup mumpuni. Buktinya, perusahaan ban tersebut kembali membukukan laba setelah mencetak rugi bersih di 2018 silam.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, penjualan GJTL di 2019 naik 3,8% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 15,93 triliun dari sebelumnya Rp 15,34 triliun.
Penjualan pihak ketiga di dalam negeri atau lokal masih mendominasi pendapatan GJTL , anggota indeks Kompas100 ini, di tahun lalu dengan nilai Rp 9,93 triliun. Kemudian diikuti penjualan pihak ke tiga ekspor senilai Rp 3,28 triliun atau tumbuh 19,2% yoy.
Selain itu, GJTL juga mencatatkan penjualan pihak berelasi ekspor senilai Rp 2,68 triliun dan lokal Rp 36,22 miliar.
Di tahun lalu, terdapat dua pelanggan yang penjualannya melebihi 10% dari penjualan bersih di 2019. Pertama ke GITI Tire Global Trading Pte. Ltd sebesar 16,82% dan Tigar Tyres D.O.O sebesar 12,18% dari jumlah penjualan bersih pada tahun 2019.
Di sisi lain, Gajah Tunggal juga membukukan keuntungan kurs mata uang asing bersih hingga Rp 211,27 miliar. Padahal di 2018, perusahaan menderita karena rugi kurs sebesar Rp 399,18 miliar.
Alhasil, GJTL bisa mencetak laba bersih sebesar Rp 269,10 miliar, dari tahun sebelumnya yang rugi bersih Rp 74,55 miliar.
Di sepanjang 2019, Gajah Tunggal mencatatkan jumlah aset sebesar RP 18,85 triliun. Perusahaan mencatatkan penurunan jumlah liabilitas 8,7% yoy menjadi Rp 12,62 triliun. Sementara itu, jumlah ekuitasnya tumbuh 6,12% yoy Rp 6,23 triliun.
Manajemen Gajah Tunggal juga menjelaskan telah terjadi peristiwa setelah periode pelaporan. Dalam laporan keuangan tahunan yang dirilis pada Jumat (22/5) disebutkan, perusahaan merasakan dampak dari pandemi virus corona.
Adapun dampak negatif tersebut terasa pada kondisi operasional dan keuangan perusahaan mulai April 2020.
Akibat dari pandemi ini, telah terjadi pengurangan permintaan dari pelanggan dan keterlambatan dalam kegiatan ekspor, yang dapat menyebabkan penurunan pendapatan.
Adapun manajemen GJTL berkomitmen untuk memonitor perkembangan pandemi virus corona dan terus mengevaluasi dampaknya pada kegiatan operasional dan ekonomi perusahaan untuk membuat keputusan strategis lebih lanjut.
Keputusan strategis yang dimaksud adalah, berkaitan dengan penerapan arus kas, dan langkah-langkah pengendalian pada pengeluaran biaya administrasi yang tidak perlu dan pengeluaran modal untuk memastikan stabilitas kondisi operasional dan keuangan perusahaan.