Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Kuartal I Tahun Ini Beberapa Emiten Prediksi alami Penurunan Kinerja

Kuartal I Tahun Ini Beberapa Emiten Prediksi alami Penurunan Kinerja

Marketnews.id Satu per satu emiten mengeluarkan estimasinya, bahwa kuartal pertama tahun ini, akan mengalami penurunan pendapatan maupun laba hingga 25 persen bila dibandingkan dengan kinerja kuartal pertama tahun lalu. Diantaranya emiten yang bergerak dalam perdagangan, properti, wisata hingga kabel.

PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), memperkirakan laba bersih perseroan pada kuartal I-2020 mengalami penurunan kurang dari 25 persen ( year-on-year ), akibat kinerja operasional terganggu dampak negatif dari pandemi Covid-19.


Berdasarkan keterangan MPPA yang dipublikasikan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (26/5), selama tiga bulan pertama tahun ini, kinerja bisnis MPPA terganggu oleh kondisi pandemi virus korona, karena adanya pembatasan kegiatan operasional.


Menajemen MPPA menyebutkan, pada awal 2020, Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) mengumumkan pemberlakuan “Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Virus Korona” setelah ditemukan beberapa orang yang terpapar Covid-19.


Selanjutnya, Pemerintahpun mengeluarkan Peraturan No 21/2020, PSBB membatasi kegiatan tertentu warga di daerah yang diduga terinfeksi Covid-19 dengan harapan membatasi kemungkinan penyebarannya. Pemerintah daerah dapat melaksanakan PSBB , yaitu pembatasan pergerakan individu atau barang di wilayah atau provinsi tertentu, dengan persetujuan Menteri Kesehatan.


Selanjutnya, beberapa sektor usaha tidak diizinkan untuk melakukan aktivitas, namun sektor ritel, terutama untuk kebutuhan sehari-hari, seperti yang dijalankan perseroan masih diizinkan beroperasi. Tetapi, gerai-gerai MPPA seperti Hypermart, Primo, Foodmart, Hyfresh, Boston, FMX dan SmartClub, mengalami pembatasan jam operasional, mengikuti ketentuan PSBB .


Kegiatan operasional yang mengalami pembatasan tersebut berkontribusi terhadap total pendapatan usaha mencapai 25 persen. Sehingga, manajemen MPPA memperkirakan per 31 Maret 2020, laba bersih perseroan bakal mengalami penurunan kurang dari 25 persen.

Hal yang sama juga dialami oleh PT KMI Wire &Cable Tbk (KBLI). Wabah virus korona dituding menjadi salah satu faktor utama kinerja PT (KBLI) pada 2020 tidak sebaik tahun lalu. Akibat pandemi tersebut, kinerja kuartal I-2020 KBLI diperkirakan lebih rendah dari pencapaian tahun lalu.


Tercatat tahun lalu KBLI berhasil membukukan pendapatan bersih sebesar Rp4,5 triliun. Jumlah ini naik 6,14 persen dari realisasi pendapatan bersih tahun sebelumnya senilai Rp4,24 triliun.


Sementara untuk tahun ini, khususnya pada kuartal I-2020, pendapatan KBLI diproyeksikan turun kurang dari 25 persen dibandingkan pendapatan per 31 Maret 2019. Adapun perkiraan penurunan laba bersih untuk periode Maret 2020 juga kurang dari 25 persen dibandingkan tahun lalu.


Dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (26/5), manajemen KBLI menjelaskan, wabah virus korona mengharuskan perseroan menghentikan kegiatan operasional produksi sekitar tiga bulan.


Akibatnya, kontribusi pendapatan dari kegiatan operasional menjadi berkurang sekitar 25 persen terhadap total pendapatan (konsolidasi) tahun 2019.


Adapun strategi dan upaya KBLI dalam mempertahankan kelangsungan usaha di tengah kondisi pandemi Covid-19 dengan menjaga arus kas.
“Akan tetapi, pandemi Covid-19 tidak berdampak pada pemenuhan kewajiban keuangan jangka pendek KBLI dan/atau entitas anak,” demikian pernyataan manajemen.


Check Also

Daaz Bara Lestari Siap Lepas 300 Juta Lembar Saham Di Harga Rp835-900 Per Saham

MarketNews.id-Daaz Bara Lestari milik Erwin Sutanto, tengah mengincar dana publik hingga Rp270 miliar untuk belanjakan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *