Home / Corporate Action / Indonesia Siap Terbitkan Pendemic Bond Senilai USD4,3 Miliar

Indonesia Siap Terbitkan Pendemic Bond Senilai USD4,3 Miliar

Marketnews.id Segala upaya akan dilakukannya oleh Pemerintah untuk menanggulangi pendemi Covid-19. Dari sisi pendanaan, Pemerintah sudah menyiapkan beberapa skenario. Diantaranya adalah, penerbitan surat utang berdonasi dolar dan Surat Berharga Negara.

Pemerintah berencana menerbitkan surat utang negara (SUN) yang diberi nama Pandemic Bond sebesar Rp449,9 Triliun untuk menutupi defisit APBN akibat dampak wabah virus Corona (Covid-19).

Berdasarkan dokumen rapat Kementerian Keuangan dan Komisi XI DPR RI, Pandemic Bond dimasukkan ke dalam rencana tambahan pembiayaan. Total pembiayaan anggaran melonjak sebesar Rp545,7 triliun dari sebelumnya Rp307,2 triliun pada APBN 2020 menjadi Rp852,9 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan siap menggunakan semua sumber pembiayaan (line of credit), baik dari lembaga multilateral dan bilateral. Institusi tersebut dipilih karena biayanya tidak mengikuti pergerakan pasar.

“Dalam Perppu 1/2020, Bank Indonesia dimungkinkan untuk membeli SBN di pasar primer. Namun, kita sadar untuk jaga stabilitas makro ekonomi agar tidak turun,” jelasnya saat rapat virtual dengan Komisi XI DPR RI, Senin (6/4/2020).

Selain Pandemic Bond, Kemenkeu juga menaikkan target penerbitan SBN (neto) sebesar Rp160,2 triliun dari APBN 2020 Rp389,3 triliun menjadi Rp549,6 triliun.

Adapun, pembiayaan investasi pemerintah terbagi jadi dua, yaitu program pemulihan ekonomi nasional Rp150 triliun dan tambahan pembiayaan pendidikan, untuk memenuhi alokasi 20 persen dana pendidikan, sebesar Rp18,6 triliun.

“Poinnya kalau market sedang volatile, harga [yang diminta pasar] tidak rasional. [Kami berupaya mencari] pembiayaan yang aman dan tetap bisa dipertanggungjawabkan,” tuturnya.

Upaya pemerintah untuk meraih utang tersebut dengan menawarkan obligasi pandemic bond dalam tiga tranches di Singapore Exchange dan Frankfurt Stock Exchange.

Berdasarkan data Bloomberg, Indonesia menargetkan US$4,3 miliar dari emisi tahap pertama surat utang yang dananya akan digunakan untuk penanganan dan pemulihan penyebaran Coovid-19. Instrumen itu disebut oleh pemerintah sebagai pandemic bond. 

Bloomberg mencatat surat utang senior itu tanpa jaminan berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS). Tingkat kupon bersifat tetap.

Dalam emisi tahap pertama, pandemic bond Indonesia akan terdiri atas tiga tranche. Pertama, senilai US$1,65 miliar bertenor 10,5 tahun atau jatuh tempo 15 Oktober 2030 dengan yield atau imbal hasil 3,90 persen.

Kedua, senilai US$1,65 miliar bertenor 30,5 tahun atau jatuh tempo 17 Oktober 2050 dengan yield atau imbal hasil 4,25 persen.

Ketiga, senilai US$1 miliar bertenor 50 tahun atau jatuh tempo 15 April 2070 dengan yield atau imbal hasil 4,50 persen.

Pemerintah Indonesia menjadi penerbit dari surat utang tersebut. PT Danareksa Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas bertindak sebagai co-managers. 

 Adapun, surat utang itu mendapatkan peringkat Baa2, BBB, BBB, dari tiga lembaga pemeringkat. Mampukah pasar global menyerap obligasi ini di tengah ketidakpastian ekonomi seperti saat ini.

Check Also

BEI Pertanyakan Alasan DEWA Tetapkan Harga Private Placement Rp65 Per Saham

MarketNews.id-Bursa Efek Indonesia (BEI), menelisik penetapan harga pelaksanaan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *