Marketnews.id Gali lobang tutup lobang, itu judul lagu dangdut ciptaan Rhoma Irama sang Raja dangdut. Perumpamaan ini cocok dengan yang dilakukan oleh manajemen PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).
Seperti diketahui, PT (MEDC) berencana menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Tahap III-2020 sebanyak-banyaknya 1,5 triliun dengan tingkat bunga sekitar 8,9-9,3 persen per tahun. Rencananya, sebagian dari dana hasil penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk membayar utang ke PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).
Berdasarkan keterbukaan informasi MEDC yang dilansir Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Jumat (31/1), obligasi tersebut ditawarkan dengan nilai 100 persen dari jumlah pokok obligasi pada tanggal emisi.
Dari total rencana penerbitan, sebesar Rp1.384.850.000.000 dijamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) yang terdiri dari dua seri, yakni Seri A senilai Rp908,7 miliar dengan bunga sebesar 8,9 persen yang bertenor tiga tahun. Sedangkan, Seri B ditawarkan senilai Rp476,15 miliar dengan bunga sebesar 9,3 persen yang bertenor lima tahun.
Sementara itu, sisa dari jumlah pokok obligasi yang ditawarkan sebanyak-banyaknya sebesar Rp115,15 miliar akan dijamin secara kesanggupan terbaik (best effort). “Bila jumlah dalam kesanggupan terbaik tidak terjual sebagian atau seluruhnya, maka sisa yang tidak terjual tersebut tidak menjadi kewajiban perseroan untuk menerbitkan Obligasi tersebut”.
Pembayaran bunga obligasi dilakukan setiap tiga bulan, sejak tanggal emisi yang sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing bunga obligasi. Pada aksi korporasi ini MEDC menunjuk dua penjamin pelaksana emisi, yakni PT Mandiri Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM)
Pembayaran bunga obligasi pertama akan dilakukan pada 18 Mei 2020, sedangkan pembayaran bunga terakhir yang sekaligus jatuh tempo obligasi masing-masing adalah 18 Februari 2023 untuk Seri A dan pada 18 Februari 2025 untuk Seri B.
Rencananya, dana hasil penerbitan obligasi tersebut akan digunakan oleh MEDC untuk melunasi sebagian dari seluruh utang. Perseroan akan menggunakan hasil penawaran umum untuk melunasi sebagian pinjaman dari Bank Mandiri yang akan jatuh tempo pada 20 Desember 2021.