Marketnews.is Menderita kerugian sejak 2012 PT Krakatau Steel Tbk , berharap restrukturisasi utang dapat selesai akhir tahuh ini secara keseluruhan.Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini bertekad tahun depan sudah lebih sehat dan dapat berkembang dengan baik. Diantaranya melalui divestasi anak usaha yang tidak produktif.
PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) berharap dapat menuntaskan restrukturisasi utang senilai total US$2,2 miliar pada tahun ini. Manajemen mengatakan restrukturisasi utang telah mencapai 78% dari utang yang akan direstrukturisasi senilai US$2,2 miliar. Pada 30 September 2019, KRAS melakukan penandatanganan perjanjian kredit restrukturisasi dengan para kreditur.Sejalan dengan restrukturisasi utang senilai total US$2,2 miliar dengan sejumlah kreditur, pinjaman jangka pendek KRAS turun signifikan dari US$1,13 miliar menjadi US$476,89 juta per September 2019 atau menyusut US$654,3 juta. Namun, pinjaman jangka panjang meningkat dari US$811,7 juta menjadi US$1,52 miliar. Dengan proporsi tersebut, beban keuangan KRAS masih mengalami kenaikan dibandingkan dengan posisi akhir kuartal III/2018. Beban keuangan KRAS per kuartal III/2019 tercatat US$92,82 juta, naik 17,34% dari US$79,1 juta.Setelah restrukturisasi selesai, perseroan juga akan fokus pada transformasi untuk membenahi kinerja yang merugi sejak 2012. Perseroan juga tengah menjajaki divestasi sejumlah anak usaha seperti PT Krakatau Tirta Industri (KTI), PT Krakatau Bandar Samudera (KBS), dan PT Krakatau Daya Listrik (KDL). Dalam laporan keuangan per 30 September 2019, kepemilikan saham KRAS sebesar 100% di masing-masing anak usaha tersebut.