MarketNews.id-BPI Danantara, dapat menunjuk Anggota Bursa anak usaha BUMN menjadi penyedia likuiditas atau liquidity provider bagi saham yang dianggap layak.
Menurut Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa (AB) Irvan Susandy, BPI Danantara kurang cocok untuk menjadi liquidity provider (LP) sesuai dengan definisi ketentuan BEI.
“Kalau BPI Danantara mau jadi LP mau milih saham apa dia ( red-dari daftar 400 saham),” kata dia kepada MarketNews.id Senin 19 Mei 2025.
Namun dia, mendengar BPI Danatara tengah melakukan diskusi untuk menjadi salah satu investor kakap di pasar modal Indonesia.
“Mereka lagi diskusi bagaimana masuk ke pasar,” kata dia.
Namun Irvan, tidak menepis cara lain seperti menunjuk Anggota Bursa (AB) anak usaha BUMN seperti Mandiri Sekuritas, BNI Sekuritas, BRI Danareksa Sekuritas, dan Bahana Sekuritas menjadi liquidity provider untuk saham yang layak.
“Memang dari 12 AB yang dalam Pipeline ada diantarannya anak usaha BUMN,” ungkap Irvan.
Kepentinganya BPI Danatara menunjuk salah satu AB pelat merah menjadi liquidity provider guna mengeluarkan saham saham BUMN atau anak usahanya keluar dari Papan Pemantauan Khususnya.
Adapun AB Pelat merah yang dapat menjadi liquidity provider lain :
Bahana Sekuritas dengan MKBD Rp137,8 miliar.
BRI Danareksa Sekuritas dengan MKBD Rp284,6 miliar.
Mandiri Sekuritas dengan MKBD Rp809,6 miliar.
BNI Sekuritas dengan MKBD Rp497,02 miliar.
Abdul Segara