MarketNews.id- Para pemegang saham mayoritas seperti Anthoni Salim melalui Indoritel Makmur Internasional, masih akan mempertahanankan kepemilikan sahamnya pada Fast Food Indonesia (FAST) walau dalam lima tahun ini terus merugi.
Menurut Direktur FAST, Wachjudi Martono bahwa dari hasil pembicaraanya dengan para pemegang saham mayoritas perseroan bahwa tidak ada tersirat atau tersurat untuk merubah komposisi sahamnya pada perseroan.
“Hanya itu yang saya dapat sampaikan,” jawabnya diketika ditanya media dalam paparan publik secara daring, Jumat 29 November 2024.
Bahkan dia bilang para pemegang saham mayoritas perseroan seperti Galael Pratama dan Indoritel Makmur Internasional akan pasang badan dalam bentuk pemberian pinjaman kepada perseroan bila butuh likuiditas.
“Kami sedang mengajukan pinjaman kepada pemegang saham mayoritas untuk modal kerja jika terjadi shortfall (red- terjadi selisih kewajiban dan arus kas dalam satu waktu). Tapi sekarang belum terjadi,” ungkap dia.
Seperti diketahui, dalam laporan keuangan kuartal III 2024, FAST telah mencatatkan defisit atau akumulasi rugi sedalam Rp30,157 miliar.
Pada sisi lain, kewajiban jangka pendek Rp2.036 triliun, sedangkan aset lancar hanya Rp802,74 miliar.
“Kondisi ini merupakan dampak berkepanjangan dari pemulihan Grup dari pandemi Covid-19, di mana penjualan belum mencapai tingkat yang diharapkan oleh manajemen, dan situasi pasar memburuk akibat dampak dari Krisis Timur Tengah, ”tulis Direktur Utama FAST, Ricardo Galael dalam laporan keuangan kuartal III 2024.
Sampai akhir tahun 2024, Wachjudi bilang perseroan memasang target penjualan Rp4,72 triliun sepanjang tahun 2024. Target ini diturunkan dari proyeksi awal sebesar Rp6,9 triliun.
“Kalau soal laba rugi, kami pastikan rugi tidak sebesar kuartal III 2024 karena sudah ada tanda perbaikan kondisi,” jelas dia.
Abdul Segara