MarketNews.id- Amman Mineral Internasional (AMMN), membukukan lonjakan pendapatan 116,8 persen secara tahunan menjadi USD2,494 miliar pada akhir September 2024.
Bila dirinci, penjualan tembaga naik 63,7 persen secara tahunan menjadi USD1,141 miliar yang ditopang peningkatan volume penjualan sebesar 55 persen serta kenaikan harga tembaga enam persen.
Bahkan penjualan emas melonjak 198,4 persen secara tahunan menjadi USD1,352 miliar yang ditunjang peningkatan volume penjualan 146 persen serta kenaikan harga emas 21 persen.
Walau beban pokok penjualan bengkak 84,1 persen secara tahunan menjadi USD1,195 miliar.Tapi laba kotor tetap melonjak 159,08 persen secara tahunan menjadi USD1,298 miliar.
Seirama laba operasional melambung 190,09 persen secara tahunan menjadi USD1,196 miliar. Bahkan laba sebelum pajak yang melejit 246,2 persen secara tahunan menjadi USD1,018 miliar.
Presiden Direktur AMMN, Alexander Ramlie melaporkan laba bersih senilai USD717,11 juta sepanjang 9 bulan 2024. Hasil itu melonjak 1.056 persen dibanding periode sama tahun lalu senilai USD62,671 juta.
Sehingga laba per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meroket ke level USD0,00989 per lembar pada akhir September 2024. Sedangkan akhir September 2023 berada di level USD0,00093 per helai.
Dalam keterangan resmi, AMMN melaporkan telah melunasi lebih awal utang senilai USD384 juta. Sebenarnya utang itu akan jatuh tempo pada tahun 2025. Sehingga saldo utang proforma setara USD3,579 miliar.
AMMN merubah target produksi menjadi menghasilkan 715 ribu metrik ton konsentrat kering yang diperkirakan mengandung 374 juta pon tembaga dan 751 ribu ons emas pada tahun 2024.
Dijelaskan, perubahan itu dipicu perubahan konfigurasi rencana tambang dengan memperhitungkan jadwal produksi smelter, transisi dari fase 7 ke fase 8, dan ekspansi pabrik konsentrator.
Sedangkan tahun depan, AMMN menargetkan menghasilkan 430 ribu metrik ton konsentrat kering yang ditaksir mengandung 228 juta pon tembaga dan 90 ribu ons emas.
Abdul Segara