Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / OJK Telaah Rencana Penjualan Saham Adaro Andalan Indonesia (ADRO) Kepada Girabaldi Thohir Cs

OJK Telaah Rencana Penjualan Saham Adaro Andalan Indonesia (ADRO) Kepada Girabaldi Thohir Cs

MarketNews.id- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah menelaah rencana divestasi anak usaha, Adaro Energy Indonesia (ADRO) serta rencana IPO anak usaha ADRO.

“Kami belum dapat menyampaikan informasi lebih lanjut, sampai dengan nanti pada saat semua ketentuan telah terpenuhi, OJK akan menerbitkan izin publikasi,” jawab Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi kepada media, Rabu 2 Oktober 2024.

Sebelumnya ADRO akan memberikan kesempatan kepada pemegang sahamnya untuk membeli saham itu sebagai pembeli, yang dilaksanakan secara bersamaan atau berkesinambungan dengan proses penawaran umum.

Mengacu komposisi pemegang saham ADRO tertera nama Garibaldi Thohir memegang 6,43 persen; Adaro Strategic Investment menguasai 44,46 persen, Edwin Soeryadjaja mengempit 3,42 persen, TP Rachmat 2,64 persen.

Kemudian ADRO akan menetapkan rasio yang berlaku untuk pemesanan saham anak sudah itu sesuai dengan kepemilikan saham para pemegang saham Perseroan pada tanggal Pencatatan.

Namun BEI menilai keterbukaan itu dirasa ada yang perlu diungkapkaan yakni laporan keuangan dua tahun terakhir Adaro Andalan Indonesia. Hal itu tertuang dalam pasal 18 ayat (1) ketentuan a.3 pada POJK17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha yang mengatur bahwa:

“Dalam hal objek Transaksi Material berupa saham perusahaan tertutup, informasi yang wajib diumumkan paling sedikit mengenai data keuangan perusahaan tersebut, dengan ketentuan untuk perusahaan yang sudah berdiri paling singkat 2 (dua) tahun dan telah melakukan Kegiatan Usaha, berupa laporan keuangan yang telah diaudit untuk 2 (dua) tahun terakhir”.

Menanggapi hal itu, ADRO berkilah bahwa Adaro Andalan Indonesia (“AAI”) merupakan perusahaan terkendali. Oleh karenanya, ADRO secara berkala telah mengungkapkan informasi keuangan terkait secara terkonsolidasi dengan laporan keuangan ADRO setiap triwulan.

Manajemen ADRO juga kembali menegaskan bahwa divestasi anak usaha tidak akan mengganggu kelangsungan usaha.

ADRO akan memfokuskan kegiatan usahanya pada bisnis non-batubara termal dan bisnis hijau. Transaksi ini membantu bisnis selain batubara termal dan bisnis hijau untuk mendapatkan akses lebih luas sumber pembiayaan, biaya pendanaan yang lebih kompetitif.

Abdul Segara

Check Also

BTN Gelar Safari Ramadhan Hingga Tebar 600 Paket Sembako

Marketnews.id- Bank Tabungan Negara (BBTN), bersama Forum Wartawan BTN menggelar Acara BTN dan Insan Pers …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *