MarketNews.id Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI), sebagai pengelola perdagangan saham, akan reaktif bila mendeteksi adanya peningkatan atau penurunan harga saham yang begitu signifikan. Alert dari BEI dapat berupa penghentian sementara perdagangan saham dimaksud. Tujuannya, untuk klarifikasi kepada emiten, apakah ada info penting atau rencana ke depan yang berdampak pada kenaikan atau penurunan harga saham.
PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU) alami penurunan harga saham signifikan dalam beberapa pekan terakhir hingga BEI harus klarifikasi kepada manajemen INRU. Sebelumnya, INRU pernah menyampaikan keterbukaan informasi kepada BEI terkait produksi perseroan alami penurunan lantaran soal bahan baku.
Manajemen Toba Pulp Lestari Tbk (INRU) memastikan tidak ada rencana aksi korporasi dari pemegang saham utama yang berakibat terhadap pencatatan saham perseroan di Bursa dalam 3 bulan mendatang.
Penegasan ini disampaikan Legal & Litigation Head PT Toba Pulp Lestari Tbk, Hendry sebagai jawaban atas permintaan klarifikasi Otoritas Bursa terkiat volatilitas transaksi yang terjadi pada perseroan.
Dijelaskan bahwa manajemen memastikan tidak ada informasi/ fakta/ kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi harga efek perseroan serta kelangsungan hidup perseroan yang belum diungkapkan kepada publik.
“Perseroan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas dasa Keuangan Nomor 31/POJK.04/2015,” ujar Hendry dalam keterbukaan informasi publik BEI, Jumat 9 Pebruari 2024.
Pihaknya juga telah memastikan bahwa manajemen perseroan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perseroan atau keputusan investasi pemodal.
Selain itu perseroan tidak memiliki informasi/ fakta/ kejadian penting lainnya yang bersifat material dan dapat mempengaruhi harga efek perseroan serta kelangsungan hidup perseroan yang belum diungkapkan kepada publik.
“Perseroan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal,” pungkas dia.
Dalam sepekan terakhir, saham INRU dalam tren penurunan sebesar 49,24 persen ke level 500 per lembar. Level tertinggi mencapai 985 dan terendah 485 dengan market kapital mencapai Rp694,44 miliar.