MarketNews.id Kinerja usaha yang terus meningkat membuat pemegang saham puas. Lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), perseroan mendapatkan restu mengangkat Direktur Utama Baru dan menyetujui rencana manajemen Bank IBK Indonesia Tbk (AGRS) untuk melakukan penambahan modal lewat penawaran terbatas atau rights issue.
Bank IBK Indonesia Tbk (AGRS) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang menyetujui pengunduran diri Cha Jae Young dari jabatannya selaku direktur utama perseroan dan memutuskan untuk mengangkat Oh In Taek sebagai direktur utama perseroan.
Selain menyetujui perubahan susunan pengurus dalam RUPSLB, Perseroan juga telah menyetujui rencana aksi korporasi berupa penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue ke VI.
Dalam RUPSLB pemegang saham telah menyetujui rencana rights issue ke VI melalui penerbitan saham sebanyak-banyaknya 11,7 miliar lembar dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Penambahan Modal dengan HMETD AGRS ini diharapkan dapat memperkuat struktur permodalan sehingga dapat menambahkan kemampuan perseroan untuk meningkatkan kegiatan usaha, kinerja perseroan, serta daya saing bisnis dalam dunia perbankan.
Diharapkan, dengan adanya aksi korporasi ini dapat meningkatkan imbal hasil investasi bagi seluruh pemegang saham Perseroan.
Pada waktu yang sama, perseroan juga mengadakan acara Investor Relations dengan mengundang investor dan analis untuk memberikan informasi terkait proyeksi kinerja perseroan selama tahun 2023 yang mencatatkan kinerja impresif.
“Selaras dengan perekonomian Indonesia yang terus mengalami pemulihan, perseroan berhasil mencatatkan performa positif. Tercermin dari pertumbuhan aset yang mengalami kemajuan pesat menjadi sebesar Rp 19,4 triliun atau tumbuh tiga kali lipat sejak perseroan pertama kali berdiri di tahun 2019,” kata Direktur Bank IBK Indonesia Lee Dae Sung di Jakarta, Selasa 13 Pebruari 2024.
Lebih lanjut, di tengah tantangan makro ekonomi, perseroan mampu meningkatkan penyaluran kredit sebesar 16,5 persen year on year (yoy) menjadi sebesar Rp 9,4 triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 8,1 triliun. Pertumbuhan kredit tersebut juga tetap didukung dengan rasio non performing loan (NPL) gross yang masih sangat terjaga diangka 1,48 persen dan NPL nett 0,95 persen.
“Dari sisi liabilitas, dana pihak ketiga (DPK) juga mengalami peningkatan sebesar 6,13 persen menjadi Rp 8,9 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 8,4 triliun.
Sejumlah kinerja tersebut berhasil mengangkat laba bersih tumbuh menjadi sebesar Rp 187 miliar naik 80 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 103 miliar,” ungkap Lee Dae Sung.
Adapun, dengan perubahan susunan direksi Bank IBK Indonesia menjadi sebagai berikut:
Direktur Utama: Oh In Taek
Direktur: Lee Dae Sung
Direktur: Edwin Rudianto
Direktur: Maria Cortilia Vera Afianti
Direktur Kepatuhan: Alexander Frans Rori
Adapun proses penilaian kemampuan dan kepatutan Oh In Taek telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Desember 2023 lalu. Sementara itu untuk susunan dewan komisaris perseroan tidak mengalami perubahan.