Home / Corporate Action / SKK Migas Targetkan Investasi Hulu Di 2024 Sebesar Rp 212,96 Triliun

SKK Migas Targetkan Investasi Hulu Di 2024 Sebesar Rp 212,96 Triliun

MarketNews.id Optimisme Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas, pasang target investasi di sektor Hulu Migas sekitar Rp275, 14 Triliun bukan tanpa dasar yang kuat.

Adanya dua milestone utama di sektor eksplorasi yaitu total sumber daya yang ditemukan mencapai penemuan recoverable resources yang mencapai +805, 1 juta barel setara minyak merupakan penemuan terbesar sejak 23 tahun lalu. Peluang besar inilah yang secepat mungkin harus segera direalisasikan dalam bentuk investasi awal.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan investasi hulu migas pada 2024 sebesar US$17,7 miliar setara dengan Rp275,14 triliun mengacu kurs Rp15.545 per dolar AS.

Target investasi itu naik 29 persen dari realisasi penanaman modal hulu migas sepanjang 2023 yang mencapai US$13,7 miliar atau setara dengan Rp212,96 triliun. 

“Untuk 2024 kami telah menetapkan target investasi yang jauh lebih tinggi sekitar US$17,7 miliar atau di atas target long term plan yang sebesar US$16 miliar,” kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto saat konferensi pers di Jakarta, Jumat 12 Januari 2024. 

Dwi menerangkan, investasi yang masif delapan tahun terakhir telah mampu mengurangi laju penurunan produksi pada mayoritas lapangan produksi yang sudah tua. 

Seperti diketahui, penurunan lifting minyak sepanjang 2023 bisa ditahan di level satu persen dan gas mengalami kenaikan produksi sebesar 2,2 persen. Akan tetapi, lantaran belum optimalnya penyerapan gas oleh buyer, maka lifting atau salur gas tumbuh tertahan satu persen. 

“Kita berhasil mengejar ketertinggalan sehingga kinerja 2023 tetap terjaga dengan baik. Ini memberikan rasa optimis dan keyakinan yang kuat di tahun 2024 kami bisa menghasilkan kinerja yang lebih baik lagi”, kata Dwi.

Terkait capaian di investasi eksplorasi, Dwi menyampaikan bahwa tahun 2023 menjadi tahun terbaik dalam penemuan cadangan migas untuk lebih dari 2 (dua) dekade terakhir. 

Terdapat 2 milestone utama yang menjadikan tahun 2023 sebagai tahun terbaik di sektor eksplorasi yaitu total sumber daya yang ditemukan mencapai penemuan recoverable resource yang mencapai + 805,1 juta barrel setara minyak atau terbesar sejak penemuan di lapangan Abadi 23 tahun yang lalu di tahun 2000. 

Selain itu, terdapat 2 penemuan tercatat sebagai giant discoveries di pemboran laut dalam di Geng North dan Layaran yang  menurut WoodMackenzie, Rystad Energy dan S&P Global kedua penemuan tersebut masuk ke dalam 5 biggest discoveries dunia tahun 2023. 

“Target investasi ekplorasi di tahun 2024 ditargetkan meningkat lagi sebesar US$1,8 miliar atau naik 200 persen dibandingkan realisasi investasi eksplorasi di tahun 2023 yang sebesar US$ 0,9 miliar”, imbuhnya.

Dwi menambahkan, lembaganya telah berkoordinasi dengan ENI sebagai operator Geng North untuk percepatan produksi gas dari temuan berhasil di kawasan tersebut. 

Dengan demikian, dia berharap, produksi gas dari Geng North bisa memperkuat neraca gas nasional dan menghidupkan kembali operasional Badak LNG Bontang dari 2 train menjadi 4 train dengan pasokan gas mencapai sekitar 1.700 MMSCFD atau setara dengan produksi di Abadi Masela.

“Kapan onstream tentu menunggu pengajuan plan of development (POD), tapi kami sudah komitmen untuk melakukan percepatan-percepatan agar dapat segera diproduksikan”, tuturnya.

Check Also

BI Dan 8 Bank Perkuat Modal KPEI

MarketNews.id-Bank Indonesia dan delapan Bank  telah resmi menjadi  pemegang saham Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *