MarketNews.id Bursa atau pasar saham adalah tempat bertransaksinya antara penjual dan pembeli saham. Interaksi tersebut menghasilkan harga. Jadi, suatu yang wajar bila di bursa Naik atau turunnya harga saham sesuai kesepakatan antara pembeli dan penjual saham. Hari ini memasuki hari kedua perdagangan di BEI Indeks terkoreksi 0,61 persen setelah sebelumnya catat peningkatan signifikan.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah ke level 7.279,09 pada perdagangan hari ini, Rabu, 3 Januari 2024, setelah kemarin alami peningkatan signifikan di hari pertama perdagangan saham 2024.
Laju IHSG terseret pelemahan saham-saham big cap, dan hanya saham TPIA milik Prajogo Pangestu yang parkir di zona hijau.
Pada akhir perdagangan, IHSG parkir di posisi 7.279,09 dengan melemah 0,61 persen atau 44,49 poin dari penutupan perdagangan kemarin. Indeks komposit bergerak di rentang 7.275 hingga 7.327 pada perdagangan hari ini.
Adapun, sebanyak 17,82 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp6,81 triliun dalam 1,25 juta kali transaksi. Sebanyak 262 saham yang menguat, 259 saham yang melemah, dan 249 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tembus Rp11.743 triliun.
Dari jajaran saham berkapitalisasi pasar jumbo atau big cap, hanya saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) yang menguat 2,63 persen ke level Rp5.850 per saham. Sedangkan saham Prajogo Pangestu lainnya yakni PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) turun 0,33 persen ke level Rp7.575 per saham.
Berturut-turut, saham big cap yang melemah yakni AMMN turun 2,27 persen ke Rp6.450, saham ASII turun 1,75 persen ke Rp5.600, saham BYAN melemah 1,75 persen ke Rp19.600, hingga saham BMRI turun 0,41 persen ke Rp6.100 per saham.
Sementara itu, dari jajaran saham terlaris pada hari ini yakni saham BBRI dengan nilai transaksi sebesar Rp470 miliar, diikuti saham BBCA dengan nilai Rp324,2 miliar. Namun, saham BBRI dan BBCA kompak terkoreksi masing-masing 1,32 persen dan 0,80 persen.
Melemahnya perdagangan saham hari ini merupakan mekanisme biasa bila hari sebelumnya terjadi peningkatan signifikan. Koreksi harga saham yang alami peningkatan besar sebelum tutup tahun juga ambil berkontribusi atas pelemahan hari ini.
Adapun, pergerakan IHSG hari ini ditopang oleh dua data domestik yang dirilis pada Selasa 2 Januari 2024. Pertama, kenaikan indeks manufaktur ke 52,2 di Desember 2023 dari 51,7 pada November 2023. Kedua, yaitu adanya perlambatan laju inflasi Indonesia total ke 2,61 persen secara year-on-year (yoy) pada Desember 2023 dari 2,85 persen yoy di November 2023. Di sisi lain, inflasi inti relatif stabil di 1,8 persen yoy.