Home / Korporasi / BUMN / Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Optimistik Tumbuh Optimal Di 2024

Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Optimistik Tumbuh Optimal Di 2024

MarketNews.id Dari rasio rasio yang dimiliki oleh Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), manajemen BBRI dibawah komando Sunarso optimistik tahun 2024 dapat dilalui dengan baik dan dapat tumbuh signifikan.

Dengan posisi Capital Adequasi Ratio (CAR) atau rasio kecukupan modal sebesar 27,48 persen dan posisi Loan to Deposit Ratio (LDR) 87,76 persen, BBRI masih dapat salurkan kredit hingga 12,5 persen di akhir tahun ini.

Manajemen PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), memiliki optimisme kuat untuk mengarungi iklim bisnis pada 2024, karena memiliki fundamental yang kuat, salah satunya dicerminkan oleh kondisi likuiditas yang memadai.

Dirut BRI Sunarso mengakui bahwa likuiditas perekonomian saat ini memang mengetat. Namun demikian, industri perbankan masih dalam batas-batas yang bisa untuk mendorong pertumbuhan. Terlebih, khusus untuk BRI per September 2023 memiliki rasio likuiditas yang baik.

“Hal itu tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) BRI yang sebesar 87,76 persen ” kata Sunarso dalam keterangan tertulis, Jumat 29 Desember 2023.

Menurutnya, angka tersebut menunjukkan bahwa bank masih memiliki ruang untuk tumbuh. “Karena menurut saya BRI harus kelola secara optimal LDR itu di level antara 90 persen sampai 92 persen. Kalau di atas 92 persen sudah ketinggian, kalau di bawah 90 persen menurut saya mesti mendorong kredit dahulu. Supaya likuiditas yang ada di tangan bank itu tersalurkan secara efektif dan produktif kepada masyarakat dalam bentuk kredit,” ujar Sunarso.

Sunarso melanjutkan, selain itu Capital Adequacy Ratio (CAR) atau rasio kecukupan modal BRI berada di level 27,48 persen. Persentase itu berarti jauh lebih dari cukup. Karena sebenarnya untuk meng-cover seluruh risiko mengacu dengan ketentuan Basel II, hanya dibutuhkan CAR sekitar 17,5 persen. Oleh karena itu, dengan CAR 27,48 persen menurutnya perseroan masih memiliki kelebihan modal.

Dengan demikian, Sunarso menyimpulkan jika setiap tahun BRI membutuhkan tambahan ‘konsumsi’ CAR 2 persen saja, maka sampai 5 tahun ke depan Perseroan tidak perlu modal tambahan.
“Tidak perlu nambah modal dan tetap bisa tumbuh secara agresif. Saya kira mungkin itu yang paling penting.

Jadi, saya simpulkan, kondisi likuiditas BRI baik-baik saja, tercermin di LDR-nya yang masih relatif rendah, kita masih bisa dorong kredit. Kemudian untuk dorong kredit, modalnya juga sangat tinggi, sangat cukup untuk meng-cover pertumbuhan,” tegasnya.

Sunarso lebih lanjut menjelaskan, optimisme yang dirasakan BRI cenderung dirasakan pula industri perbankan meski likuiditas mengetat. Sunarso yang juga menjabat Ketua Himpunan Bank Negara (Himbara) mengatakan LDR bank pelat merah berada di kisaran 89,31 persen hingga September 2023, dan cukup aman karena belum lebih dari 92 persen.


Hal itu ditopang oleh pertumbuhan kredit Himbara yang mencapai 10,94 persen. Bahkan BRI sendiri, sampai September 2023 kreditnya bertumbuh 12,5 persen secara tahunan atau diatas pertumbuhan kredit industri perbankan yang berada di kisaran 8 persen.

Sunarso juga menyebut likuiditas sempat meningkat tajam pada saat pandemi Covid-19 pada periode 2021 dan 2022, dengan rata-rata di atas Rp700 triliun di pasar perbankan. Namun, pada periode Januari ke Oktober 2023 rata-ratanya tinggal Rp564 triliun. Hal itu menunjukkan bahwa likuiditas perbankan memang mengetat.

Kendati demikian, kata dia, masih dalam batas-batas bisa mendorong pertumbuhan. Terbukti pertumbuhan kredit Himbara masih bisa tumbuh di atas rata-rata perbankan. “Persaingan antar bank, pasti terjadi dalam menghimpun dana. Kita memang harus mendorong untuk bersaing. Tapi yang harus dijaga adalah jangan sampai likuiditas ini juga terkonsentrasi di beberapa bank tertentu saja,” pungkasnya.

Check Also

BI Dan 8 Bank Perkuat Modal KPEI

MarketNews.id-Bank Indonesia dan delapan Bank  telah resmi menjadi  pemegang saham Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *