Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Anak Usaha PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) Raih Kredit Dari Bank Mandiri Rp230 Miliar

Anak Usaha PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) Raih Kredit Dari Bank Mandiri Rp230 Miliar

MarketNews.id Status sebagai perusahaan publik, merupakan salah satu modal usaha untuk dapat dipercaya dalam dunia bisnis. Dengan menjadi perusahaan publik, perusahaan tersebut telah melewati proses due diligen dan disepakati oleh penjamin emisi sebagai perusahaan yang sudah memiliki tata kelola.

Dengan status sebagai perusahaan publik, langkah bisnis ke depan juga akan semakin mudah. Termasuk dapat kepercayaan dari Perbankan.

PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) melalui anak usahanya, PT Potum Mundi Infranusantara (Potum) meraih fasilitas kredit sebesar Rp 230 miliar dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) untuk pengembangan bisnis air bersih.

Rinciannya, kredit tersebut akan digunakan perseroan untuk mengembangkan bisnis Potum dan kedua anak usahanya yaitu PT Sarana Catur Tirta Kelola (SCTK) di Serang Banten dan PT Dain Celicani Cemerlang (DCC) di Medan.

Direktur Utama PT Potum Mundi Infranusantara Ridwan Irawan menyampaikan, fasilitas kredit tersebut akan mendukung pengembangan proyek strategis Potum dan dua anak usahanya sekaligus memperkuat stabilitas finansial perusahaan ke depan.

“Kami berharap dukungan pembiayaan ini akan berdampak positif terhadap kegiatan operasional dengan meningkatkan nilai aset dan value perusahaan serta anak usahanya,” tutur Ridwan dalam keterangan resminya dikutip, Kamis 28 Desember 2023.

Saat ini, Potum menyediakan air bersih di kawasan-kawasan industri dan Perusahaan Daerah Air Minum atau (PDAM) melalui anak usahanya, SCTK dengan kapasitas 350 liter/detik dan DCC 200 liter/detik.

Selain itu, perusahaan juga membuka peluang dan potensi distribusi air bersih ke pelanggan rumah tangga, perkantoran, fasilitas sosial dan pelanggan lainnya serta mendukung pelestarian lingkungan agar kebutuhan air bersih terpenuhi tanpa mengambil air tanah.

Menurut Ridwan, saat ini industri air di Indonesia masih terdesentralisasi, padahal sumber airnya melimpah. Namun, sumber yang melimpah tersebut belum terdistribusi secara merata di berbagai wilayah.

Di SCTK Serang dan DCC Medan, misalnya. Kedua wilayah tersebut memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan. Karenanya, Ridwan berharap, tahun depan proyek sambungan baru dapat mulai dilaksanakan.

“Kami sedang mengevaluasi berbagai pengembangan proyek di kota-kota lain untuk meyuplai kebutuhan industri dan residensial,” ujarnya.

Pada tahun ini, Potum menganggarkan belanja modal (capex) sebesar Rp 40 miliar untuk pengembangan bisnis air dan tahun depan akan menjalankan sejumlah langkah strategis guna menggenjot laba perusahaan.

“Ke depan, kami bakal dorong lagi agar kinerja perusahaan terus positif. Berbagai upaya disiapkan untuk mendukung ekspansi bisnis,” tutup Ridwan.

Check Also

Agar Bisa Bagikan Dividen, Bumi Resources (BUMI) Ajukan Lagi Rencana Hapus Defisit USD2, 283 Miliar

MarketNews.id- Bumi Resources (BUMI), kembali berencana menghapus defisit sedalam USD2,283 miliar sehingga dapat memenuhi salah …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *