MarketNews.id Buat investor saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), kini semakin mudah untuk melakukan pilihan investasi dengan semakin banyaknya indeks indikator untuk dijadikan referensi investasi.
Hari ini, Rabu 4 Oktober 2023, BEI dan Pefindo meluncurkan Indeks IDX-PEFINDO Prime Bank. Peluncuran Indeks baru ini merupakan pengembangan yang dilakukan oleh Pefindo dan BEI dengan menawarkan pilihan saham saham dengan peringkat terukur dan jadi penggerak pasar di sektor perbankan.
Direktur Utama PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Irmawati Amran menyampaikan bahwa kapitalisasi pasar (market cap) dari konstituen indeks IDX-PEFINDO Prime Bank mencapai Rp2,85 kuadriliun.
Menurut Irmawati, peluncuran indeks baru yang dilakukan pada hari ini tersebut merupakan pengembangan yang dilakukan oleh Pefindo dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Anggota IDX-PEFINDO Prime Bank adalah BBRI, BMRI, BBCA, BBNI, BNGA, BRIS, PNBN, BDMN, BBTN dan BTPN.
“IDX-PEFINDO Prime Bank menawarkan pilihan saham-saham dengan peringkat terukur dari Pefindo dan menjadi penggerak pasar di sektor perbankan,” kata Irmawati di Jakarta, Rabu 4 Oktober 2023.
Dia berharap, peluncuran IDX-PEFINDO Prime Bank bisa menjadi acuan dan pilihan utama berinvestasi di pasar saham, dengan eksposur khusus ke sektor perbankan.
Saat ini, IDX-PEFINDO Prime Bank menjadi satu-satunya indeks perbankan yang mengakomodasi peringkat Pefindo sebagai dasar pemilihan konstituen.
Irmawati memaparkan, konstituen indeks yang baru ini dipilih dengan menggunakan kriteria-kriteria kredibel. Sebagai universe, indeks menggunakan perusahaan di sektor perbankan yang menerbitkan saham (go public) dan diperingkat oleh Pefindo, baik yang menerbitkan surat utang maupun hanya pemeringkatan perusahaan.
Selanjutnya, ungkap Irmawati, sejumlah bank tersebut disaring dengan menggunakan kriteria berupa faktor peringkat, yaitu bank memiliki peringkat investment grade dari Pefindo (idAAA sampai idBBB-).
“Peringkat yang lebih tinggi memiliki peluang yang lebih tinggi untuk terpilih. Indikator peringkat Pefindo digunakan sebagai cerminan dari fundamental kinerja bisnis dan keuangan bank-bank tersebut”.
Kriteria kedua adalah, faktor total aset. Bank dengan total aset lebih besar berpeluang lebih tinggi untuk terpilih sebagai konstituen. Total aset yang lebih besar mengindikasikan ukuran bisnis lebih besar, sehingga kapasitas bersaing dan menghasilkan keuntungan yang lebih baik.
Ketiga, faktor likuiditas. Bank dengan likuiditas transaksi saham yang lebih tinggi berpeluang lebih tinggi untuk
terpilih. IDX-PEFINDO Prime Bank menggunakan kriteria yang komprehensif untuk mengukur likuiditas saham, yakni mengombinasikan jumlah hari aktif diperdagangkan di BEI, rata-rata volume transaksi per hari, rata-rata nilai transaksi harian, rata-rata frekuensi transaksi per hari dan free float.
Kriteria keempat adalah faktor kapitalisasi pasar. Bank dengan total market cap lebih besar berpeluang lebih tinggi untuk terpilih sebagai konstituen. Nilai kapitalisasi pasar yang lebih besar mengindikasikan saham yang terpilih menjadi market mover bagi indeks sektor perbankan.
Kelima, faktor valuasi. IDX-PEFINDO Prime Bank menggunakan rasio price-to-earnings (P/E) dan price-to-book (P/B) untuk memvaluasi saham terpilih. Faktor valuasi P/E dan P/B untuk menentukan saham yang undervalued melawan overvalued, relatif terhadap saham lain di sektor yang sama.
Kriteria terakhir adalah, faktor legal. “Kami menggunakan informasi terkait unusual market activity dan suspensi dalam satu tahun terakhir sebagai dasar evaluasi. IDX-PEFINDO Prime Bank mengedepankan untuk memilih saham-saham yang diperdagangkan secara teratur, wajar dan efisien. Oleh karena itu, tidak memiliki catatan atas kedua informasi tersebut,” papar Irmawati.
Mengacu pada faktor-faktor tersebut, selanjutnya Pefindo memilih sepuluh bank terbaik. Untuk periode Juli-Desember 2023, Pefindo telah memilih sepuluh bank terbaik sesuai kriteria.
“Mereka memiliki peringkat yang kuat, sebanyak sembilan bank memiliki peringkat idAAA dan satu perusahaan memiliki peringkat idAA,” ucap Irmawati.
Dari sisi ukuran bisnis dan kapasitas bersaing, lanjut dia, sepuluh bank tersebut menguasai total aset hingga Rp7,8 kuadriliun atau jika dibandingkan dengan total aset perbankan per Juni 2023 (Rp11,05 kuadriliun), sepuluh bank tersebut menyumbang panga pasar hingga 70,58 persen.
“Bagi kami, peluncuran ini juga akan memperluas informasi peringkat yang kami sematkan untuk mendukung pasar modal yang lebih kuat dan andal,” imbuhnya.
Peluncuran IDX-PEFINDO Prime Bank melengkapi indeks berbasis peringkat yang telah diluncurkan sebelumnya oleh Pefindo, yaitu Indeks PEFINDO i-Grade yang sejauh ini telah memberikan tingkat pengembalian 7,9 persen (year-to-date) atau tertinggi di antara indeks yang tercatat di BEI.
Di pasar saham, ungkap Irmawati, sepuluh bank tersebut menjadi market mover, tercermin dari pangsa terhadap total kapitalisasi di sektor keuangan.
“Sepuluh konstituen terpilih untuk indeks IDX-PEFINDO Prime Bank menguasai kapitalisasi pasar Rp2,85 kuadriliun. Nominal tersebut setara dengan 82,2 persen dari total kapitalisasi pasar sektor keuangan. Jika dibandingkan dengan kapitalisasi pasar IHSG , itu setara 27,63 persen,” ujarnya.