Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Ashmore : Tingkat Bunga Mungkin Melambat. Tetap Investasi Di Ekuitas

Ashmore : Tingkat Bunga Mungkin Melambat. Tetap Investasi Di Ekuitas

MarketNews.id
PT Ashmore Asset Management Indonesia mencatat beberapa peristiwa yang mempengaruhi pergerakan dana di di pasar modal dalam dan luar negeri, antara lain;

o Indeks Harga Produsen AS untuk permintaan akhir di Oktober 2022, naik 0,2% (mom), sama dengan kenaikan 0,2% di September yang direvisi turun, dan di bawah ekspektasi sebesar 0,4%.

o Tingkat inflasi Kanada pada Oktober 2022 mencapai 6,9% (yoy), tidak berubah dari bulan sebelumnya, dan sejalan dengan ekspektasi. Percepatan pertumbuhan harga bahan bakar motor dan hipotek mengimbangi perlambatan inflasi makanan.

o Zona Euro mencatat defisit perdagangan sebesar EUR 34,4 miliar pada September 2022, defisit ke-11 berturut-turut dan rekor tertinggi ketiga. Melonjaknya harga energi meningkatkan harga impor di negara-negara anggota.

o Tingkat inflasi Inggris pada Oktober 2022 melonjak menjadi 11,1% (yoy), dari 10,1% pada September, jauh lebih tinggi dari perkiraan kenaikan 10,7%. Ini adalah tingkat inflasi tertinggi sejak Oktober 1981.

o Tingkat inflasi di Jepang pada Oktober 2022 naik menjadi 3,7% (yoy), dari 3,0% sebulan sebelumnya. Ini adalah angka tertinggi sejak Januari 1991, di tengah tingginya harga makanan dan bahan mentah serta pelemahan yen yang terus berlanjut.

o Tingkat pengangguran yang disesuaikan secara musiman di Australia turun tipis menjadi 3,4% pada Oktober 2022, dari 3,5% di September. Pasar memperkirakan kenaikan 3,6%.

o Bank Indonesia menaikkan suku bunga kebijakan sebesar 50 bps menjadi 4,75 persen, kenaikan ketiga tahun ini yang mendorong biaya pinjaman ke level tertinggi sejak Februari 2020. BI berupaya menjinakkan inflasi dan memperkuat nilai tukar rupiah.

Mencermati perkembangan selama beberapa pekan terakhir, berikut komentar Ashmore dalam  Weekly Commentary , Jumat 18 November 2022.

Karena BI telah menaikkan suku bunga sebesar 50 bps untuk ketiga kalinya tahun ini (sejalan dengan ekspektasi pasar), banyak yang mungkin bertanya-tanya apakah BI masih berada di jalur yang benar? Seperti apa lintasan kenaikan suku bunga di masa depan, terutama karena AS telah berulang kali menaikkan suku bunga sebesar 75 bps?

Menurut Ashmore, untuk sementara waktu, BI berada  behind the curve  ketika menaikkan suku bunga. Namun, pasar pada umumnya tampak menerima laju yang lebih lambat ini, karena data ekonomi makro baru-baru ini baik dari Indonesia maupun AS.

“Angka inflasi AS menunjukkan tingkat yang lebih rendah dari bulan sebelumnya, namun masih terlalu dini untuk mengetahui apakah puncak inflasi telah berlalu. Terlepas dari itu, The Fed telah mengindikasikan bahwa kenaikan suku bunga di masa depan mungkin melambat. Pasar mungkin mengharapkan kenaikan suku bunga 50 bps dalam rapat The Fed mendatang sebagai tanda perlambatan,” papar Ashmore.

Ashmore memperkirakan kenaikan BI rate dapat dipertahankan pada 50 bps untuk beberapa bulan mendatang dengan pertimbangan stabilisasi nilai tukar Rupiah serta penurunan cadangan devisa, seiring dengan risiko normalisasi neraca perdagangan.

“Kami perkirakan BI akan terus mengikuti sepanjang lintasan kenaikan suku bunga kebijakan The Fed,” tulis Ashmore.

Lebih jauh lagi, Indonesia membukukan surplus neraca berjalan sebesar USD4,4 miliar di Triwulan ke-3, yang merupakan surplus neraca transaksi berjalan selama lima triwulan berturut-turut. “Ini setara dengan sekitar 1,3% dari angka PDB Indonesia, memberi dukungan lebih lanjut pada perekonomian Indonesia dan membenarkan bahwa kenaikan suku bunga 75 bps mungkin tidak diperlukan, ungkap Ashmore.

Secara keseluruhan, kami mempertahankan pandangan untuk tetap berinvestasi pada ekuitas sebagai lindung nilai inflasi, dan mempertahankan penilaian hati-hati terhadap obligasi karena suku bunga global terus meningkat. Namun demikian kita harus tetap waspada ketika suku bunga mungkin mencapai puncaknya dalam jangka menengah.”

Check Also

187 Mobil Kehabisan BBM Di Ruas Tol Arah Jakarta Di Tanggulangi Tim Motoris Pertamina

MarketNews.id Sejumlah kendaraan mengalami mogok di ruas tol arah Jakarta dalam arus balik lebaran Idulfitri …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *