MarketNews.id Media Investasi dan Pasar Modal
Related Articles
MarketNews.id Bisnis perbankan adalah bisnis padat modal. Apalagi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan batasan buat permodalan perbankan sesuai dengan katagori bank. PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) telah mendapat persetujuan dari pemegang saham untuk melakukan penerbitan saham baru guna menambah modal inti menjadi Rp 3 triliun sesuai ketentuan dari OJK.
Bank MNC Internasional Tbk (BABP), menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) dan memberikan persetujuan penambahan modal melalui mekanisme Penambahan Modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) alias rights issue, untuk memenuhi modal inti minimum Rp3 triliun.
RUPSLB dipimpin Presiden Komisaris (Independen) MNC Bank, Ponky N Pudijanto. Agenda lainnya adalah melakukan perubahan susunan direksi. Dalam RUPSLB tersebut pemegang saham BABP menerima dengan baik pengunduran diri Teddy Tee dari jabatan direktur, serta menyetujui pengangkatan Thomas Hartono Tulus sebagai Wakil Presiden Direktur.
“Thomas Hartono Tulus bukanlah orang baru di industri perbankan, dengan rekam jejak lebih dari 25 tahun, antara lain pernah menjabat di ABN AMRO , UOB, QNB, dan jabatan terakhirnya sebagai Direktur Utama Finmas (2020-2022). Ada pun masa jabatan Thomas Hartono Tulus akan berlaku efektif setelah lulus uji kemampuan dan kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” kata Direktur MNC Bank, Rita Montagna, dalam keterbukaan informasi di situs BEI, Selasa 4 Oktober 2022.
“Pengangkatan Thomas Tulus ini menunjukkan komitmen MNC Bank yang fokus pada konsep one-stop banking services di mana seluruh produk dan layanan dapat diakses dengan mudah melalui aplikasi.”
Hal ini diwujudkan MNC Bank dengan terus meningkatkan kapasitas MotionBanking untuk mengakomodasi kebutuhan para digital-savvy dalam menikmati aktivitas perbankan sepenuhnya. “Kami yakin dengan susunan pengurus saat ini dapat meraih semua target tersebut,” ucap Rita.
Pada acara yang sama, BABP mendapatkan persetujuan dari pemegang saham untuk melakukan rights issue sebanyak-banyaknya 10.482.985.606 saham seri B, atau 25% dari modal disetor setelah PMHMETD.
“Rights issue ini menunjukkan komitmen MNC Bank memenuhi modal inti minimum Rp3 triliun sesuai dengan POJK 12/2020. Dengan kekuatan modal yang solid dan komposisi direksi yang baru, kami siap meningkatkan kualitas layanan, serta penekanan yang kuat pada manajemen risiko dan prinsip kehati-hatian dalam melakukan aktivitas perbankan,” kata Rita.
Selain itu, dana yang diperoleh dari right issue ini–setelah dikurangi biaya-biaya emisi–akan digunakan seluruhnya oleh perseroan untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka mendukung target guna meningkatkan aset produktif antara lain melalui pemberian kredit, penempatan dana dan pembelian surat berharga dengan tetap memperhatikan ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum ( KPMM ).
Pada semester I-2022, MNC Bank berhasil membukukan laba bersih Rp34,67 miliar. Nilai ini tumbuh 624,84% (y-o-y) dibandingkan tahun lalu, yakni Rp4,78 miliar, didorong kenaikan pendapatan bunga yang tumbuh 15,28%, dari Rp465,86 miliar pada semester I-2021 menjadi Rp537,02 miliar.
Hal ini disebabkan peningkatan kredit yang disalurkan, tercatat tumbuh 25,74% dari Rp 7,70 triliun pada semester I-2021 menjadi Rp9,68 triliun di semester I-2022.
Di sisi lain, beban bunga turun cukup signifikan sebesar 23,00% (y-o-y), dari Rp273,33 miliar pada semester I-2021 menjadi Rp210,47 miliar.
MNC Bank terus menyempurnakan komposisi Dana Pihak Ketiga. Komposisi dana murah atau Current Account Savings Account (CASA) meningkat dari 24,45% pada semester I 2021 menjadi 25,03% di semester I-2022.
