Marketnews.id Satu lagi perusahaan perkebunan dan pengelolaan sawit masuk Bursa Efek Indonesia (BEI). Jumlah saham yang ditawarkan sebanyak banyaknya 2,19 miliar lembar saham atau 15 persen dari saham yang disetor dan ditempatkan. Harga saham yang akan ditawarkan sebesar Rp 520-600 per lembar saham. Dari hasil penjualan saham ini, emiten sawit ini akan mendapatkan dana segar sekitar Rp 1,32 triliun.
Perusahaan kelapa sawit PT Teladan Prima Agro Tbk (TPA) siap mengembangkan bisnis secara berkelanjutan seiring dengan langkah perseroan yang segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pertengahan April 2022.
“TPA menawarkan investasi menarik bagi investor jangka panjang melalui saham yang kami tawarkan di Bursa Efek Indonesia,” kata Direktur Utama TPA Wishnu Wardhana dalam keterangan di Jakarta, Sabtu, 26 Maret 2022.
TPA di tahun ini dan tahun depan memiliki tiga agenda bisnis penting secara berkelanjutan yaitu pengembangan biogas power plant, pembangunan dan pengembangan pabrik crude palm kernel oil (CPKO), serta penambahan lahan melalui akuisisi inorganic.
Pada 2018-2020, volume penjualan minyak sawit mentah (CPO) TPA meningkat pada tingkat pertumbuhan per tahun (CAGR) selama rentang periode tersebut sebesar 13,2 persen, sehingga menghasilkan CAGR pendapatan sebesar 18,6 persen. Imbal hasil (yield) produksi TBS Inti TPA mencapai 21,4 ton per hektar pada 2020.
Untuk menunjukkan kualitas operasi usahanya, lanjut Wishnu, perseroan telah mengembangkan perangkat pengumpulan data, pemantauan, serta pelaporan, terkait aspek ekonomi, lingkungan, sosial, tata kelola (EESG) berbasis digital, yaitu TLDN Green Metrics (TGM).
Perangkat tersebut membantu manajemen dalam pengambilan keputusan operasional serta melandasi langkah aksi korporasi yang berorientasi pada teknologi modern yang transparan dan progresif.
“Dengan implementasi TGM ini, TPA dapat melakukan transformasi visi dan kebijakannya menjadi hasil-hasil empiris yang terukur dan dapat diverifikasi pada semua aspek pengelolaan keberlanjutan,” ujar Wishnu.
Perangkat itu memungkinkan manajemen untuk secara efektif menganalisis dan memeriksa data EESG di seluruh perusahaan untuk melakukan perbaikan berkelanjutan pada operasinya.
TPA akan masuk ke bursa melalui mekanisme penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO). Perseroan akan melepas sebanyak-banyaknya 2,19 miliar saham biasa atas nama yang merupakan saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham. Jumlah tersebut mewakili 15 persen dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO.
Harga penawaran untuk gelaran IPO itu berada dalam kisaran Rp520 per saham sampai dengan Rp600 per saham sehingga perseroan akan mengantongi dana segar sebanyak-banyaknya Rp1,32 triliun dari aksi korporasi tersebut.