Marketnews.id Sepanjang tahun 2021 lalu, PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) mampu membalikkan kerugian pada 2020 menjadi keuntungan sebesar USD 13,97 juta. Membaiknya kinerja keuangan perusahaan pengolahan minyak dan gas ini lantaran meningkatnya pendapatan perseroan.
Seperti diketahui, ESSA memiliki dan mengoperasikan sebuah kilang LPG di Palembang Sumatera Selatan yang dapat memproduksi 174 ton LPG per hari dan 410 barel kondesat per hari. Sepanjang tahun lalu, perseroan berhasil meningkatkan pendapatan sebesar USD 303,44 juta dari sebelumnya sebesar USD175,51 juta pada 2021.
Kinerja keuangan PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) untuk Tahun Buku 2021 berbalik mencatatkan laba bersih sebesar USD13,97 juta, padahal setahun sebelumnya perseroan membukukan rugi bersih mencapai USD19,13 juta.
Berdasarkan laporan keuangan ESSA 2021 capaian kinerja keuangan yang positif tersebut ditopang oleh peningkatan jumlah pendapatan di sepanjang 2021 menjadi sebesar USD303,44 juta dari USD175,51 miliar pada 2020.
Seiring dengan peningkatan pendapatan tersebut, jumlah beban pokok pendapatan ESSA juga tercatat mengalami kenaikan menjadi USD193,15 juta dibanding Tahun Buku 2020 senilai USD166,14 juta. Sehingga, laba bruto perseroan di 2021 menjadi USD110,29 juta.
Untuk periode yang berakhir 31 Desember 2021, ESSA berhasil membukukan laba sebelum pajak penghasilan sebesar USD10,09 juta, padahal setahun sebelumnya mencatatkan rugi sebelum pajak penghasilan mencapai USD39,42 juta.
Dengan perolehan manfaat pajak di 2021 yang sebesar USD4,26 juta, maka laba tahun berjalan yang dibukukan ESAA menjadi USD14,35 juta. Pada 2020, perseroan mencatatkan rugi tahun berjalan sebesar USD33,57 juta.
Sementara itu, besaran laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada Tahun Buku 2021 tercatat sebesar USD13,97 juta. Sebagaimana diketahui, pada Tahun Buku 2020 perseroan masih mencatatkan rugi bersih mencapai USD19,13 juta.
Per 31 Desember 2021, total liabilitas ESSA tercatat melambung menjadi USD508,51 juta dari USD480,27 juta per 31 Desember 2020. Sedangkan, total ekuitas hingga akhir Desember 2021 tercatat melorot menjadi USD300,78 juta dibanding posisi per akhir Desember 2020 yang sebesar USD311,78 juta.