Home / Korporasi / BUMN / Laba Bersih PT Antam Tbk Tumbuh 62 Persen Di 2021

Laba Bersih PT Antam Tbk Tumbuh 62 Persen Di 2021

Marketnews.id Optimalisasi tingkat produksi dan penjualan serta implementasi kebijakan strategis dalam pengelolaan biaya secara tepat dan efisien telah menghasilkan pencapaian positif sepanjang tahun 2021 lalu. Emiten tembang milik Pemerintah ini mampu meningkatkan kinerja dengan terukur dari peningkatan laba bersih hingga 62 persen dibanding tahun sebelumnya.

PT Aneka Tambang Tbk(ANTM) mencatat penjualan sebesar Rp 38,44 triliun pada 2021 atau naik 40% YoY nilainya dibandingkan dengan posisi 2020 sebesar Rp 27,37 triliun. Dari total penjualan tersebut, sebanyak 78% atau Rp 29,86 triliun berasal dari penjualan bersih domestik.


Pada tahun 2021, produk emas menjadi kontributor terbesar penjualan hingga 67% terhadap total penjualan Antam, dengan nilai penjualan mencapai Rp 25,94 triliun. Angka tersebut naik 34% YoY dari 2020 yang sebesar Rp 19,36 triliun.


Selanjutnya, penjualan feronikel menjadi kontributor terbesar kedua penjualan Antam, dengan kontribusi sebesar Rp 6,36 triliun atau 17% dari total penjualan konsolidasian Antam.


Kemudian, nilai penjualan dari segmen bauksit dan alumina mencapai Rp 1,43 triliun atau berkontribusi sebesar 4% dari total penjualan Antam.


Untuk diketahui, PT Aneka Tambang Tbk(ANTM) mencatat kinerja positif sepanjang 2021. Hal ini terbukti dari perolehan laba bersih perseroan yang tumbuh 62% secara tahunan (YoY).


Sepanjang 2021 lalu, ANTM yang merupakan anggota BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID, berhasil meraih laba bersih Rp 1,86 triliun. Angka ini lebih besar dibanding raihan perusahaan pada 2020 yaitu Rp 1,15 triliun. Pada saat yang sama, perolehan EBITDA perusahaan tumbuh 79% YoY menjadi Rp 5,71 triliun.


Menurut Sekretaris Perusahaan ANTM, Yulan Kustiyan, pencapaian kinerja positif ANTM di sepanjang 2021 itu didukung oleh upaya perseroan dalam melakukan inovasi di bidang produksi dan penjualan yang fokus pada peningkatan nilai tambah produk, optimalisasi tingkat produksi dan penjualan, serta implementasi kebijakan strategis dalam pengelolaan biaya secara tepat dan efisien.


“Di tengah volatilitas kondisi new normal pandemi Covid-19, ANTM mampu menjaga kesinambungan produksi dan penjualan pada tingkat yang optimal melalui penerapan protokol kesehatan yang tepat dan konsisten, sehingga performa profitabilitas perusahaan terjaga tetap solid,” kata Yulan di Jakarta, Rabu, 16 Maret 2022.


Pertumbuhan perfoma ANTM di 2021, secara umum tercermin dari capaian EBITDA sebesar Rp5,71 triliun atau bertumbuh 79 persen (y-o-y). Sedangkan, total penjualan di 2021 tercatat sebesar Rp38,44 triliun atau bertumbuh sebesar 40 persen (y-o-y).


Sejalan dengan peningkatan penjualan tersebut, ANTM mencatatkan beban pokok penjualan di 2021 mencapai Rp32,09 triliun atau lebih besar dibanding 2020 yang senilai Rp22,9 triliun. Sehingga, laba bruto ANTM pada tahun lalu menjadi Rp6,36 triliun atau meningkat 42 persen (y-o-y).


“Capaian positif laba kotor dan laba usaha perusahaan mendukung pencapaian laba bersih ANTM di 2021 sebesar Rp1,86 triliun atau bertumbuh 62 persen, jika dibandingkan laba bersih pada periode 2020 sebesar Rp1,15 triliun,” ucap Yulan.


Dia menyampaikan, implementasi strategi operasional telah mendukung pertumbuhan profitabilitas seluruh segmen operasi utama ANTM yang berbasis pada komoditas nikel, emas dan bauksit. Hal ini tercermin pada posisi arus kas bersih perusahaan yang diperoleh dari aktivitas operasi pada 2021 sebesar Rp5,04 triliun atau mengalami kenaikan dibanding 2020 yang sebesar Rp2,22 triliun.


Pertumbuhan arus kas bersih dari aktivitas operasi tersebut memperkokoh kenaikan bersih kas dan setara kas ANTM selama 2021 sebesar Rp1,09 triliun atau bertumbuh 152 persen (y-o-y).

Capaian ini memperkokoh struktur keuangan ANTM yang tercermin dari saldo kas dan setara kas pada akhir 2021 sebesar Rp5,09 triliun.
Per 31 Desember 2021, ANTM mampu menekan jumlah liabilitas menjadi Rp12,08 triliun dari posisi per 31 Desember 2020 yang sebesar Rp12,69 triliun.

Sedangkan, total ekuitas hingga akhir Desember 2021 tercatat sebesar Rp20,84 triliun atau mengalami kenaikan dibanding per akhir Desember 2020 yang senilai Rp19,04 triliun.


“Perusahaan mampu menurunkan tingkat liabilitas utang berbunga yang terdiri dari pinjaman bank jangka pendek, utang obligasi dan pinjaman investasi sebesar Rp1,72 triliun. Tingkat pinjaman berbunga ANTM pada akhir 2021 mencapai Rp5,87 triliun atau mengalam penurunan 33 persen (y-o-y),” kata Yulan.

Check Also

Bank Emas Indonesia Segera Diresmikan Oleh Presiden Prabowo Subianto

MarketNews.id- Presiden RI Prabowo Subianto akan meresmikan bank emas pada 26 Febuari 2025. Langkah ini …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *